Demam Flu Teflon Meningkat Saat Memasak. Ini Penjelasannya!
- VIVA
Tangerang – Meskipun mungkin belum pernah mendengar penyakit aneh ini, demam flu Teflon telah menyerang banyak orang Amerika. Bagi siapapun yang sering berada di dapur tentu harus mewaspadai beberapa gejalanya.
Menurut laporan Dailymail, flu Teflon, juga dikenal sebagai demam asap polimer, mengakibatkan lebih dari 250 orang Amerika dirawat di rumah sakit tahun lalu. Gejala penyakit ini termasuk sakit kepala, nyeri tubuh, demam, dan menggigil.
Apa yang membuat seseorang berisiko terkena flu Teflon? Seperti namanya, peralatan masak Teflon dapat membuat penggunanya rentan terhadap penyakit ini jika digunakan dengan tidak benar. Peralatan masak antilengket yang terlalu panas atau menggores wajan teflon dapat menyebabkan bahan kimia dalam lapisan rusak. Bahan kimia ini dapat lepas ke udara saat dipanaskan dan menghirup asap beracun ini dapat menyebabkan gejala seperti flu.
Lapisan antilengket yang terbuat dari bahan kimia sintetis PFAS, dapat masuk jauh ke dalam tubuh sehingga tidak dapat diurai. Sementara para ilmuwan masih berusaha mencari tahu bagaimana hal ini terjadi, ada dugaan iritasi bahan kimia di paru-paru dapat menyebabkan gejala seperti flu. Gejala flu Teflon dapat timbul segera atau beberapa waktu setelah terpapar.
Teflon Anti Lengket Berbahaya?
Teflon merupakan bahan kimia sintetis mengandung karbon dan fluorin yang disebut politetrafluoroetilena. Teflon menyediakan permukaan yang tidak reaktif, tidak lengket, dan bebas gesekan. Permukaan antilengket ini memudahkan orang untuk memasak.
Memasak dalam wajan antilengket dilapisi bahan politetrafluoroetilena (PTFE), yang biasa dikenal sebagai Teflon, aman. Namun, ketika wajan antilengket dipanaskan pada suhu di atas 500 derajat Fahrenheit, lapisan pada beberapa wajan antilengket dapat mulai rusak dan melepaskan campuran zat teroksidasi serta terfluorinasi yang sangat kompleks ke udara. Menghirup zat berbahaya ini dalam bentuk asap secara terus menerus dapat membahayakan.