Apa Itu Gaslighting? Mengupas Fenomena Mental Health dalam Era Modern

Ilustrasi Depresi.
Sumber :
  • VIVA

VIVA Tangerang – Di dunia yang semakin terhubung melalui media sosial dan interaksi digital, istilah-istilah baru mengenai kesehatan mental dan perilaku manipulatif sering kali muncul. Salah satu istilah yang belakangan ini semakin populer adalah gaslighting. Fenomena ini mengacu pada suatu bentuk manipulasi psikologis yang membuat seseorang meragukan ingatan, persepsi, atau realitas mereka sendiri. Gaslighting dapat terjadi dalam berbagai konteks, baik dalam hubungan pribadi, profesional, maupun dalam interaksi sosial di dunia maya.

Urban Legend Terseram di Korea Selatan: Kutukan Hantu Wanita Tanpa Wajah

Artikel ini akan membahas lebih dalam tentang apa itu gaslighting, bagaimana fenomena ini berkembang dalam konteks mental health di era modern, dan bagaimana cara mengenali serta menghadapinya.

Apa Itu Gaslighting?

Gaslighting adalah bentuk manipulasi psikologis di mana seseorang mencoba untuk membuat orang lain meragukan kenyataan, persepsi, atau ingatan mereka sendiri. Istilah "gaslighting" berasal dari sebuah drama panggung dan film berjudul Gaslight yang pertama kali diproduksi pada tahun 1938.

Kisah Menyeramkan Urban Legend Jepang: Kuchisake-onna, Wanita Bermulut Robek

Dalam cerita tersebut, seorang suami dengan sengaja mengubah elemen-elemen kecil di rumah mereka, seperti meredupkan lampu gas, dan kemudian menyangkal bahwa ada yang berubah ketika istrinya mulai bertanya tentang hal itu. Suami ini bertujuan untuk membuat istrinya merasa gila dan meragukan kenyataan yang ada.

Dalam konteks sosial dan hubungan antarpribadi, gaslighting terjadi ketika seseorang, baik itu pasangan, teman, atasan, atau orang lain, secara sistematis merusak keyakinan orang lain tentang kenyataan mereka.

6 Tips Anti Stres Menghadapi Ujian Sekolah

Pelaku gaslighting sering kali menggunakan kebohongan, penyangkalan, atau manipulasi untuk menciptakan kebingungan, ketidakpastian, dan keraguan dalam diri korban. Dengan cara ini, pelaku mengontrol atau memanipulasi orang lain untuk mempertahankan kekuasaan dalam hubungan tersebut.

Ciri-ciri Gaslighting dalam Kehidupan Sehari-hari

Gaslighting dapat terjadi secara halus dan perlahan-lahan, yang membuatnya seringkali sulit dikenali. Namun, ada beberapa tanda yang bisa membantu Anda mengidentifikasi apakah Anda atau seseorang di sekitar Anda menjadi korban gaslighting:

  1. Sang Pelaku Sering Menyangkal Realitas

    • Salah satu tanda gaslighting adalah ketika pelaku sering menyangkal kenyataan yang jelas, bahkan jika bukti nyata ada. Misalnya, seseorang yang sering mengatakan, "Itu tidak pernah terjadi," atau "Kamu hanya membayangkannya," meskipun Anda tahu persis apa yang terjadi.
  2. Pelaku Memutarbalikkan Fakta

    • Gaslighters sering memutarbalikkan fakta atau menyalahkan korban atas sesuatu yang tidak mereka lakukan. Ini membuat korban merasa bersalah dan meragukan diri mereka sendiri.
  3. Membuat Korban Merasa Gila

    • Gaslighting bertujuan untuk merusak rasa percaya diri korban dengan membuat mereka meragukan persepsi atau ingatan mereka. "Kamu terlalu sensitif," atau "Kamu selalu berlebihan," adalah ungkapan umum yang sering digunakan oleh gaslighter.
  4. Isolasi Sosial

    • Pelaku gaslighting sering mencoba memisahkan korban dari teman-teman, keluarga, atau orang-orang yang bisa memberi dukungan emosional. Ini memungkinkan pelaku untuk lebih mengontrol korban tanpa adanya intervensi dari orang lain.
  5. Siklus Manipulasi

    • Gaslighters sering kali melakukan siklus penguatan negatif, di mana mereka bisa terlihat sangat penyayang atau pengertian setelah periode manipulasi atau penyangkalan. Ini membingungkan korban, yang kemudian merasa bergantung pada pelaku dan berharap mereka akan berubah.

Gaslighting dalam Era Digital dan Media Sosial

Dalam dunia digital yang semakin berkembang, gaslighting tidak hanya terjadi dalam hubungan pribadi, tetapi juga menjadi lebih umum di media sosial. Internet dan platform komunikasi digital memberi ruang bagi individu untuk menyebarkan kebohongan, menyalahkan orang lain, atau memanipulasi persepsi publik. Berikut adalah beberapa cara gaslighting muncul di dunia maya:

  1. Penyebaran Informasi Palsu

    • Gaslighting sering terjadi melalui penyebaran berita palsu atau informasi yang menyesatkan, yang membuat orang meragukan apa yang mereka tahu tentang suatu topik atau peristiwa. Misalnya, seseorang yang mencoba membuat Anda meragukan fakta atau bukti yang ada mengenai suatu kejadian, hanya karena mereka ingin mempertahankan pandangan mereka.
  2. Troll dan Bullying di Media Sosial

    • Dalam interaksi online, gaslighting sering kali terjadi dalam bentuk trolling atau perundungan. Misalnya, seseorang mungkin mencoba mempermalukan atau mengejek orang lain secara publik, membuat korban merasa tidak layak atau tidak penting.
  3. Manipulasi Opini Publik

    • Banyak individu atau organisasi yang menggunakan gaslighting untuk memanipulasi opini publik atau mengubah pandangan masyarakat tentang suatu masalah tertentu. Mereka dapat menyesatkan audiens dengan memutarbalikkan informasi, membingungkan, atau mengalihkan perhatian dari masalah utama.
  4. Cultura Canceling

    • Di media sosial, fenomena cancel culture dapat menjadi bentuk gaslighting ketika orang atau kelompok tertentu menyebarkan kebohongan atau serangan yang tidak berdasar terhadap individu atau kelompok lain untuk menghancurkan reputasi mereka.

Dampak Gaslighting terhadap Kesehatan Mental

Gaslighting bisa sangat merusak kesehatan mental seseorang dalam jangka panjang. Perasaan kebingungan, keraguan, dan kecemasan yang ditimbulkan oleh manipulasi ini dapat menyebabkan berbagai masalah psikologis, antara lain:

  1. Kehilangan Kepercayaan Diri

    • Korban gaslighting sering merasa bahwa mereka tidak bisa mempercayai diri mereka sendiri, bahkan dalam hal-hal sederhana. Mereka mulai meragukan ingatan mereka dan merasa terisolasi, yang akhirnya mengarah pada penurunan rasa percaya diri.
  2. Depresi dan Kecemasan

    • Manipulasi emosional yang berkelanjutan dapat menyebabkan korban merasa terperangkap dalam hubungan yang beracun. Hal ini sering kali berujung pada depresi dan kecemasan, karena korban merasa tidak ada jalan keluar dari situasi tersebut.
  3. Stres Kronis

    • Gaslighting yang berulang dapat menyebabkan stres kronis, yang memengaruhi kesehatan fisik dan emosional seseorang. Gejala fisik seperti sakit kepala, gangguan tidur, atau gangguan pencernaan sering muncul pada korban gaslighting.
  4. Isolasi Sosial

    • Korban gaslighting mungkin mulai menarik diri dari interaksi sosial karena mereka merasa tidak aman atau tidak diterima. Ini bisa mengarah pada isolasi sosial, yang memperburuk keadaan mental mereka.

Cara Menghadapi Gaslighting

Menghadapi gaslighting memang tidak mudah, tetapi ada beberapa langkah yang bisa diambil untuk melindungi diri dari manipulasi ini:

  1. Mengenali Tanda-tanda Gaslighting

    • Langkah pertama adalah menyadari dan mengenali tanda-tanda gaslighting. Jika Anda merasa seseorang mulai meragukan persepsi Anda atau berusaha memutarbalikkan fakta, ini bisa menjadi tanda-tanda gaslighting yang harus diwaspadai.
  2. Berdiskusi dengan Orang Lain

    • Mengajak orang lain untuk mendiskusikan pengalaman Anda bisa membantu Anda melihat situasi dari perspektif lain. Dapatkan dukungan dari teman-teman atau keluarga yang dapat memberi pandangan objektif tentang apa yang sedang terjadi.
  3. Menjaga Batasan Sehat

    • Jangan ragu untuk menetapkan batasan yang jelas dengan orang yang melakukan gaslighting. Jangan biarkan mereka terus-menerus meragukan atau merendahkan Anda. Jika perlu, pertimbangkan untuk mengurangi interaksi dengan mereka.
  4. Mencari Bantuan Profesional

    • Jika gaslighting sudah berdampak besar pada kesehatan mental Anda, sangat penting untuk mencari bantuan profesional. Terapis atau konselor dapat membantu Anda mengelola dampak psikologis dari gaslighting dan memberikan dukungan emosional yang Anda butuhkan.

Gaslighting adalah fenomena manipulasi psikologis yang merusak yang dapat terjadi dalam berbagai aspek kehidupan kita, baik dalam hubungan pribadi, profesional, maupun dalam dunia maya. Di era digital ini, gaslighting menjadi lebih mudah terjadi dan lebih sulit dikenali, namun dengan memahami tanda-tanda dan dampaknya, kita dapat melindungi diri dan orang-orang di sekitar kita dari manipulasi ini.

Meningkatkan kesadaran tentang gaslighting sangat penting, karena ini adalah langkah pertama untuk melindungi kesehatan mental kita dan menjalani kehidupan yang lebih sehat secara emosional.