Pengalaman Naik Angkot Si Benteng dengan Rute Terbaru di Kota Tangerang
- Robbani Al Mujadid
VIVA Tangerang – Warga Kota Tangerang kini bisa merasakan pengalaman berbeda saat menaiki Angkot Si Benteng. Di tengah persaingan transportasi daring dan hadirnya bus modern seperti Tayo, angkot ini hadir sebagai solusi transportasi publik murah, modern, dan nyaman.
Dengan tarif hanya Rp2.000 sekali jalan, fasilitas lengkap seperti AC hingga colokan charger, serta sistem pembayaran nontunai berbasis QRIS, Angkot Benteng menjadi pilihan baru bagi masyarakat yang mencari transportasi aman dan praktis.
Dari Angkot Konvensional Jadi Angkot Modern
Angkot Si Benteng Kota Tangerang
- Robbani Al Mujadid
Perubahan wajah angkot ini bermula dari kebijakan Pemerintah Kota Tangerang. Sukma Raga Prakasa, pengemudi Angkot Benteng sejak 2021, menuturkan awalnya ia adalah sopir sekaligus pemilik angkot biasa. Namun sejak program modernisasi dijalankan, pemerintah membeli unit kendaraan dan mempekerjakan sopir untuk mengemudikan armada Angkot Benteng.
“Sejak 2021 kami resmi beralih. Pemerintah memberi unit dan kami dipekerjakan untuk mengemudi. Sekarang saya melayani rute Poris – Green Lake City (GLC). Harapannya, ke depan armadanya bisa diperbanyak dan rutenya makin luas supaya saling tersambung,” kata Sukma.
Hingga September 2025, sudah ada 11 jalur Angkot Benteng yang beroperasi. Meski begitu, rute terbaru seperti Poris–GLC dan Poris–Alsut masih relatif sepi karena baru diluncurkan pada 17 September lalu.
Tertib dan Nyaman untuk Penumpang
Angkot Si Benteng Kota Tangerang
- Robbani Al Mujadid
Berbeda dari angkot konvensional, Angkot Si Benteng hanya boleh menaikkan dan menurunkan penumpang di halte resmi. Aturan ini membuat perjalanan lebih tertib dan serupa dengan layanan bus modern.
Adrian, seorang pelajar pengguna setia Angkot Benteng, mengaku senang dengan fasilitasnya.
“Fasilitasnya nyaman, ada AC, bisa sambil ngecas, dan sopirnya juga nggak ngebut. Ongkosnya murah banget, cuma Rp2.000. Sayangnya, di jalur Poris–GLC haltenya belum banyak, jadi agak membingungkan. Sebagai pelajar, saya juga kadang kesulitan karena nggak bisa bayar tunai,” ujarnya.
Adaptasi Pembayaran Digital
Dengan sistem pembayaran QRIS, Angkot Benteng mendorong masyarakat untuk terbiasa dengan transaksi digital. Meski lebih praktis, sebagian penumpang, terutama pelajar dan orang tua, masih merasa kesulitan karena terbiasa dengan pembayaran tunai.
Transportasi Publik Ramah Lingkungan
Meski masih ada kekurangan, kehadiran Angkot Si Benteng Tangerang disambut positif. Selain lebih nyaman, moda ini juga dinilai ramah lingkungan karena tidak berhenti sembarangan di jalan dan membantu mengurangi kemacetan.
Dengan tarif murah, fasilitas modern, dan rute yang terus berkembang, naik Angkot Si Benteng kini bukan sekadar perjalanan, melainkan pengalaman baru menikmati transportasi publik di Kota Tangerang.