Diet Ala Jepang Bisa Bantu Kurangi Risiko Depresi, Ini Penjelasannya
- Freepik
Tangerang – Diet ala Jepang disebut-sebut dapat menurunkan risiko gejala depresi, khususnya pada individu yang berada di usia produktif. Hal ini terungkap dalam studi perdana yang dilakukan oleh Japan Institute for Health Security dan baru-baru ini dilansir oleh Kyodo News.
Penelitian ini menyoroti pola makan tradisional Jepang yang dikenal kaya akan nutrisi, seperti nasi, sup miso, ikan, produk kedelai (seperti tahu dan natto), jamur, rumput laut, dan teh hijau. Versi modifikasi dari diet ini juga menambahkan buah-buahan, sayuran segar, dan produk olahan susu.
Menurut lembaga tersebut, meskipun riset tentang hubungan antara diet Jepang dan kesehatan mental masih terbatas, pola makan serupa seperti diet Mediterania—yang berfokus pada konsumsi sayuran, biji-bijian, ikan, dan minyak zaitun—sudah lebih dulu dikaji dan diketahui memiliki manfaat dalam menurunkan risiko depresi.
“Diperlukan studi lanjutan untuk memperkuat temuan ini, namun kami berharap hasil ini bisa menjadi dasar kebijakan kesehatan di lingkungan kerja serta pencegahan depresi,” tulis pihak lembaga dalam pernyataan resminya.
Penelitian ini melibatkan sebanyak 12.499 pekerja dari lima perusahaan besar di Jepang. Mayoritas peserta adalah laki-laki (88 persen) dengan rata-rata usia 42,5 tahun. Dari keseluruhan responden, sekitar 30,9 persen dilaporkan menunjukkan gejala depresi.
Menariknya, individu yang secara rutin mengonsumsi makanan khas Jepang terbukti memiliki kemungkinan lebih kecil mengalami gejala tersebut. Para peneliti juga sudah mencoba mengeliminasi variabel lain yang bisa memengaruhi hasil penelitian agar lebih akurat.
Lantas, apa saja kandungan dalam makanan Jepang yang berkontribusi terhadap kesehatan mental?