Mengasuh Anak Tanpa Perintah: Menerapkan Gaya Parenting Demokratis
Biasakan Mendengar
Jangan potong cerita anak meski terdengar sepele. Tahan keinginan langsung membetulkan atau menasehati.Gunakan Kalimat Afirmasi
Ganti kalimat perintah keras dengan kalimat ajakan. Misalnya: “Sekarang waktunya membereskan mainan, yuk kita kerjakan bareng.”Berikan Pilihan
Pilihan membuat anak merasa punya kontrol. Pilihannya tidak harus banyak, yang penting jelas.Tegas tetapi Fleksibel
Demokratis bukan berarti semua keinginan anak diikuti. Orang tua tetap jadi penentu batas.
Manfaat Jangka Panjang Parenting Demokratis
Anak tumbuh percaya diri dan berani berpendapat.
Terbiasa memecahkan masalah secara terbuka.
Hubungan orang tua dan anak lebih hangat, minim drama.
Anak belajar konsekuensi dari pilihannya.
Parenting demokratis bukan soal membebaskan anak sepenuhnya, melainkan mengajaknya menjadi mitra dalam pengambilan keputusan sehari-hari. Anak merasa dihargai, orang tua pun tetap punya peran sebagai pendamping yang tegas. Dengan pola ini, rumah tangga bisa jauh dari teriakan perintah, berganti jadi ruang diskusi penuh respek. Siap mencobanya di rumah?