Pakar: Putin Tunjukkan Minat Pulihkan Hubungan Rusia–AS

Pertemuan Presiden AS Donald Trump dan Presiden Rusia Vladimir Putin.
Sumber :
  • ANTARA

Tangerang – Presiden Rusia Vladimir Putin dikabarkan memiliki keinginan kuat untuk memperbaiki hubungan diplomatik sekaligus memperkuat kerja sama ekonomi dengan Amerika Serikat (AS). Pernyataan ini disampaikan oleh Jeremy Kuzmarov, Pemimpin Redaksi Covert Action Magazine, dalam wawancara dengan kantor berita RIA Novosti.

Pertemuan antara Putin dan Presiden AS Donald Trump berlangsung di Anchorage, Alaska, dengan format terbatas “tiga lawan tiga”. Dari pihak Rusia hadir Menteri Luar Negeri Sergey Lavrov dan Penasihat Presiden Yury Ushakov, sementara AS diwakili Menteri Luar Negeri Marco Rubio dan Utusan Khusus Steve Witkoff.

Diskusi tersebut berlangsung hampir tiga jam, menghasilkan kesan adanya langkah menuju perjanjian damai meski belum ada kesepakatan resmi mengenai gencatan senjata.

Putin Ingin Pulihkan Hubungan Ekonomi dengan AS

Menurut Kuzmarov, Putin tampak berkomitmen untuk menghidupkan kembali hubungan diplomatik dan ekonomi yang saling menguntungkan dengan Washington. Namun, masih belum jelas apakah Trump bersedia mencabut seluruh sanksi terhadap Rusia atau mengembalikan kebijakan kerja sama seperti era pasca-Perang Dingin.

“Jika Trump mencoba melakukan itu, ia akan menghadapi banyak penolakan politik di dalam negeri,” kata Kuzmarov.

Isu Ukraina dan NATO Masih Jadi Hambatan

Selain soal sanksi, Kuzmarov menyoroti bahwa masa depan konflik di Ukraina masih menjadi ganjalan utama. Belum jelas apakah AS dan Ukraina akan mengakui keuntungan teritorial Rusia di Ukraina timur serta bersedia menjamin bahwa NATO tidak akan diperluas ke Ukraina.

Kedua syarat ini dianggap sebagai prasyarat penting bagi terwujudnya perjanjian damai yang berkelanjutan antara Rusia dan Barat.

Referendum Wilayah Ukraina Timur

Sebelumnya, pada 30 September 2022, Putin bersama pimpinan wilayah Donetsk, Lugansk, Kherson, dan Zaporozhye menandatangani kesepakatan bergabung dengan Federasi Rusia. Langkah itu diambil setelah referendum yang diklaim menunjukkan mayoritas penduduk setempat mendukung integrasi dengan Moskow.

Situasi ini membuat upaya diplomasi semakin kompleks, dan pertemuan Putin-Trump di Alaska menjadi salah satu upaya penting untuk membuka jalan menuju solusi damai, meski hasil nyatanya masih belum pasti.