7 Tips Aman Jual Beli Motor Lewat Online agar Tidak Tertipu
- Yanto
VIVA Tangerang – Di era digital seperti sekarang, jual beli motor secara online makin populer. Platform seperti OLX, Facebook Marketplace, dan e-commerce otomotif lainnya menjadi pilihan cepat dan praktis. Tapi di balik kemudahan itu, banyak kasus penipuan hingga kerugian jutaan rupiah karena minimnya kehati-hatian.
Agar kamu tidak menjadi korban, berikut adalah tips aman jual beli motor secara online yang wajib kamu pahami sebelum bertransaksi.
1. Waspadai Harga yang Terlalu Murah
Harga yang terlalu murah dibandingkan pasaran bisa menjadi indikasi penipuan. Modus seperti “butuh uang cepat” atau “motor milik keluarga yang sudah meninggal” sering digunakan untuk menipu pembeli.
Tips: Selalu bandingkan harga motor serupa di beberapa platform. Jika terlalu jauh di bawah harga rata-rata, hati-hati!
2. Hindari Transaksi Tanpa Bertemu Langsung
Banyak penipuan terjadi karena calon pembeli tergesa-gesa transfer uang sebelum melihat unit motor secara langsung. Padahal, motor yang dijanjikan bisa saja tidak pernah ada alias fiktif.
Tips: Selalu lakukan COD (cash on delivery) di tempat yang aman dan ramai, seperti kantor polisi, bank, atau Samsat. Pastikan kamu bisa cek fisik motor langsung sebelum membayar.
3. Cek Legalitas dan Kelengkapan Dokumen
Baik sebagai penjual maupun pembeli, kamu harus memastikan dokumen kendaraan lengkap dan asli:
STNK (perhatikan masa pajaknya)
BPKB (pastikan tidak hilang atau palsu)
Faktur pembelian (jika masih ada)
Bukti servis atau perawatan (nilai tambah)
Tips: Gunakan layanan cek data kendaraan di situs Samsat online, cukup dengan nomor polisi (plat motor), untuk memastikan tidak ada tunggakan pajak atau status tilang elektronik.
4. Gunakan Platform dan Rekber (Rekening Bersama) Terpercaya
Saat bertransaksi di platform marketplace, gunakan fitur resmi dari platform tersebut. Beberapa menyediakan rekening bersama yang akan menyimpan uang pembeli dan baru dilepas jika barang sudah diterima.
Tips: Hindari bertransaksi di luar platform (chat pribadi/WA) dengan alasan “lebih cepat” atau “harga bisa dinego”. Di situlah celah penipuan sering terjadi.
5. Minta Bukti Kepemilikan yang Jelas
Jika motor masih kredit atau atas nama orang lain, pastikan ada surat perjanjian atau persetujuan dari pemilik resmi. Banyak penjual menjual motor yang:
Masih cicilan leasing
Belum balik nama
Tidak ada BPKB (hanya fotokopi)
Tips: Jangan tergiur harga murah jika dokumen belum beres. Lebih baik cari motor yang sudah atas nama sendiri dan bebas kredit, agar tidak repot di kemudian hari.
6. Simpan Bukti Percakapan dan Transaksi
Seluruh chat, rekaman telepon, hingga bukti transfer sebaiknya disimpan dengan baik. Ini bisa jadi bukti hukum jika kamu ternyata jadi korban penipuan.
Tips: Jika ingin lebih aman, buat surat perjanjian jual beli digital, bisa ditandatangani lewat aplikasi tanda tangan elektronik seperti PrivyID atau DocuSign.
7. Hindari Pembayaran DP (Down Payment) Sebelum Bertemu
Penjual fiktif sering memancing pembeli dengan meminta DP dulu untuk “mengamankan” unit motor. Setelah uang dikirim, mereka menghilang tanpa jejak.
Tips: Jangan pernah kirim uang sebelum kamu melihat motor dan mengecek semua dokumen secara langsung. Jika penjual memaksa, langsung tinggalkan transaksi tersebut.
Jual beli motor secara online bisa sangat praktis dan menguntungkan, asal kamu waspada dan hati-hati. Hindari transaksi terburu-buru, selalu periksa dokumen dan kondisi motor, serta manfaatkan fitur keamanan platform yang tersedia.
Ingat, lebih baik susah sedikit di awal daripada menyesal karena tertipu di kemudian hari.