Tips Jitu Siapkan Dana Darurat, Anti Panik saat Musibah Datang!
- VIVA
VIVA Tangerang – Dalam kehidupan sehari-hari, tidak ada yang bisa memprediksi kapan musibah atau situasi tak terduga akan datang. Mulai dari kehilangan pekerjaan, biaya pengobatan mendadak, hingga kebutuhan darurat lainnya bisa muncul tanpa aba-aba. Di sinilah pentingnya memiliki dana darurat sebagai tameng finansial. Sayangnya, banyak orang yang masih menganggap remeh kebutuhan ini, padahal tanpa dana darurat, kondisi keuangan bisa langsung terguncang.
Dana darurat adalah sejumlah uang yang disisihkan khusus untuk kebutuhan mendesak di luar rencana. Berbeda dengan tabungan biasa atau investasi, dana darurat tidak boleh disentuh kecuali ada kondisi yang benar-benar mendesak. Agar benar-benar efektif, ada beberapa tips yang bisa dilakukan untuk menyiapkan dana darurat dengan tepat.
Pertama, tentukan jumlah yang ideal. Umumnya, para ahli keuangan menyarankan minimal tiga hingga enam kali pengeluaran bulanan. Misalnya, jika pengeluaran bulanan Anda Rp5 juta, maka dana darurat yang perlu dikumpulkan berkisar Rp15 juta hingga Rp30 juta. Jumlah ini bisa lebih besar bagi mereka yang sudah berkeluarga atau memiliki tanggungan.
Kedua, sisihkan secara rutin. Menabung dana darurat tidak harus langsung dalam jumlah besar. Anda bisa mulai dari 5–10 persen pendapatan setiap bulan. Konsistensi jauh lebih penting dibandingkan nominal besar dalam satu waktu. Dengan cara ini, dana darurat akan terbentuk perlahan tapi pasti.
Ketiga, pisahkan rekening dana darurat dari tabungan utama. Hal ini penting untuk menghindari godaan menggunakan uang tersebut untuk kebutuhan sehari-hari atau belanja konsumtif. Rekening terpisah juga memudahkan Anda untuk memantau perkembangan dana darurat.
Keempat, simpan dana darurat pada instrumen yang likuid dan aman. Beberapa pilihan yang cocok antara lain tabungan bank, deposito, atau reksa dana pasar uang. Hindari menaruh dana darurat pada investasi berisiko tinggi seperti saham atau kripto, karena nilainya bisa fluktuatif dan sulit dicairkan dengan cepat.
Kelima, lakukan evaluasi secara berkala. Seiring perubahan gaya hidup atau kondisi keluarga, kebutuhan dana darurat juga bisa bertambah. Jika pengeluaran bulanan meningkat, maka target dana darurat perlu disesuaikan.