Harga Bitcoin Melonjak di Tengah Ketidakpastian Geopolitik, Analis Sebut Bisa Capai Rekor Baru

Ilustrasi Bitcoin.
Sumber :
  • VIVA

VIVA Tangerang – Harga Bitcoin mencatat lonjakan signifikan di awal Juli 2025 meski pasar global masih dibayangi ketidakpastian. Berdasarkan analisis pasar terbaru, nilai Bitcoin menyentuh US$109.600 atau sekitar Rp1,77 miliar, hanya terpaut 2 persen dari rekor tertingginya sepanjang masa yang dicapai Mei lalu.

5 Kesalahan Umum dalam Memulai Bisnis yang Sering Diabaikan

Kondisi ini mencerminkan meningkatnya minat investor terhadap aset digital sebagai bentuk lindung nilai terhadap gejolak geopolitik, terutama menjelang batas waktu negosiasi dagang Amerika Serikat yang semakin dekat.


Bitcoin Menunjukkan Momentum Positif

Menurut analis Tokocrypto, Fyqieh Fachrur, lonjakan harga Bitcoin terjadi meskipun ada kekhawatiran terhadap ketegangan geopolitik dan kebijakan perdagangan AS. Salah satu pemicunya adalah rencana Presiden Donald Trump untuk tidak memperpanjang tenggat negosiasi dagang pada 9 Juli 2025. Jika kesepakatan tidak tercapai, AS diprediksi akan memberlakukan tarif tambahan yang dapat memicu gejolak ekonomi global.

Bertahan di Tengah Krisis: Strategi Pivot Bisnis yang Efektif

“Tekanan geopolitik ini sempat menimbulkan turbulensi di pasar kripto. Namun justru memicu aksi beli spekulatif, khususnya pada altcoin,” kata Fyqieh.

Di sisi lain, Bitcoin historisnya mencatat kinerja positif di bulan Juli, dengan rata-rata kenaikan bulanan sebesar 8,09 persen. Hal ini menambah optimisme pasar terhadap potensi reli lanjutan sepanjang kuartal ketiga 2025.

Rahasia Bisnis UMKM Tembus Pasar Ekspor: Belajar dari Kisah Nyata

Ilustrasi Uang Kripto dan Bitcoin.

Photo :
  • VIVA


Altcoin Ikut Menguat, Pasar Makin Dinamis

Bersamaan dengan penguatan Bitcoin, altcoin juga menunjukkan tren positif. Investor mulai mencari peluang di luar dominasi Bitcoin, didorong oleh harapan terhadap pelonggaran suku bunga The Fed dan masuknya arus modal institusional ke aset digital.

“Jika BTC mampu menembus resistance dan mempertahankan momentumnya, kuartal III berpotensi menjadi periode eksplosif seperti siklus pasca-halving sebelumnya,” tambah Fyqieh.


Proyeksi Optimis dari Bank Internasional

Analis dari Standard Chartered, Geoff Kendrick, bahkan memproyeksikan bahwa harga Bitcoin bisa menembus US$135.000 di akhir kuartal III, dan bahkan menyentuh US$200.000 pada akhir 2025. Prediksi ini didasarkan pada:

  • Meningkatnya partisipasi institusi besar

  • Optimisme terhadap ETF kripto

  • Momentum pasca-halving yang historis terbukti kuat


Tetap Waspadai Risiko Geopolitik

Meski tren pasar terlihat bullish, para analis mengingatkan agar investor tetap waspada terhadap risiko jangka pendek, termasuk:

  • Ketegangan tarif dagang antara AS dengan Jepang dan negara lain

  • Ketidakpastian arah kebijakan ekonomi AS

  • Gejolak geopolitik yang bisa memicu volatilitas pasar secara mendada

“Pasar berada di persimpangan penting. Antara tekanan makro dan kekuatan fundamental yang bullish. Keduanya harus diperhitungkan,” jelas Fyqieh.


Momentum Kuat, Tapi Volatilitas Tetap Mengintai

Dengan tren harga yang terus naik dan faktor teknikal yang mendukung, Bitcoin dan pasar kripto secara umum memasuki fase yang sangat dinamis. Bulan Juli 2025 bisa menjadi awal dari reli besar berikutnya, namun juga berpotensi menghadirkan koreksi jangka pendek sebagai bagian dari konsolidasi sehat.

Bagi investor, penting untuk membaca arah pasar dengan hati-hati, mengingat potensi keuntungan yang tinggi selalu dibarengi dengan risiko yang signifikan dalam dunia kripto. (Antara)