Sampai Usia Berapa Tinggi Badan Bisa Bertambah? Ini Penjelasan Ilmiahnya
- Freepik
Tangerang – Tinggi badan adalah salah satu aspek penting dalam perkembangan fisik yang sering menjadi perhatian, baik di kalangan remaja maupun orang tua. Tak jarang muncul pertanyaan: sampai usia berapa seseorang masih bisa bertambah tinggi? Apakah tubuh masih bisa tumbuh setelah usia 20 tahun?
Pertanyaan ini wajar karena tinggi badan tidak bertambah seumur hidup. Setiap individu memiliki masa pertumbuhan yang dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti genetik, hormon, pola makan, dan aktivitas fisik. Memahami kapan pertumbuhan ini berhenti sangat penting agar dapat memaksimalkan tumbuh kembang anak sejak dini.
Kapan Pertumbuhan Tinggi Badan Berhenti?
Setiap orang mengalami masa pertumbuhan yang berbeda-beda, tergantung pada faktor genetik, pola hidup, dan tingkat aktivitas fisik.
Pada anak laki-laki, pubertas biasanya ditandai dengan perubahan suara yang lebih berat, sementara pada perempuan sering terlihat melalui kemunculan jerawat. Masa pertumbuhan pesat berlangsung antara 2 hingga 5 tahun sejak awal pubertas.
Umumnya, anak laki-laki mulai mengalami lonjakan pertumbuhan di usia 13 tahun, dan proses ini melambat di usia 17 hingga 18 tahun. Sedangkan pada perempuan, pertumbuhan tinggi biasanya memuncak sekitar 6–12 bulan sebelum menstruasi pertama, yaitu sekitar usia 11 tahun, dan mulai berhenti di usia 15 hingga 16 tahun.
Meski tidak umum, sebagian orang masih bisa mengalami sedikit pertambahan tinggi badan setelah usia 20 tahun, selama lempeng epifisis pada tulang belum sepenuhnya tertutup. Namun, pertumbuhan di usia ini tidak signifikan seperti saat masa remaja.
Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Tinggi Badan
Jenis Kelamin
Secara biologis, laki-laki cenderung memiliki postur yang lebih tinggi dibandingkan perempuan karena masa pertumbuhan mereka biasanya berlangsung lebih lama. Selisih tinggi antara pria dan wanita bisa mencapai rata-rata 14 cm, meskipun ada banyak pengecualian tergantung faktor individu.
Asupan Nutrisi
Nutrisi memegang peranan penting dalam masa pertumbuhan. Anak yang mendapatkan asupan makanan bergizi cenderung memiliki pertumbuhan tinggi yang lebih baik. Sebaliknya, kekurangan gizi sejak kecil atau saat dalam kandungan dapat berdampak pada pertumbuhan yang lambat.
Aktivitas Fisik
Berolahraga secara rutin dapat merangsang hormon pertumbuhan, terutama saat lempeng pertumbuhan tulang masih terbuka. Anak-anak yang aktif bergerak cenderung memiliki potensi tinggi badan yang lebih optimal dibandingkan mereka yang jarang beraktivitas fisik.
Jika kamu ingin tinggi badan anak berkembang maksimal, pastikan mereka mendapat nutrisi cukup, rutin berolahraga, dan mendapatkan tidur yang cukup. Satu hal yang pasti, masa pertumbuhan tidak berlangsung selamanya—jadi maksimalkan saat masih ada kesempatan.