Sikap Ini Membuat Overthinking Makin Parah di Usia Dewasa

Ilustrasi overthinking (freepik.com)
Sumber :
  • Freepik

TangerangOverthinking mulai menjadi rutinitas, seperti jalan tanpa ujung yang menghantarkan kita pada rasa cemas dan khawatir berlebihan. Di usia dewasa, overthinking bisa menjadi musuh terbesar yang menyabotase mental kita.

Mengapa Anak Butuh Rutinitas? Ini Penjelasan Psikolog Anak

Alih-alih membuat keputusan yang baik, kita malah terjebak dalam lingkaran pikiran negatif yang justru menjauhkan dari ketenangan. 

Lalu apa saja sikap yang membuat overthinking semakin menjadi-jadi di usia dewasa? 

1.Terlalu keras pada diri sendiri

5 Shio yang Mudah Cemas dan Overthinking

Mengutip dari Fimela, sifat perfeksionis dan standar tinggi yang kita buat justru menjadi bumerang yang memicu overthinking. Menghakimi diri secara berlebihan karena merasa belum mencapai ekspektasi yang ditetapkan hanya akan membuat pikiran semakin terbebani.

Saat kita terlalu keras pada diri sendiri, kita mulai fokus pada setiap kesalahan dan kekurangan yang ada. Pikiran penuh dengan penyesalan dan pertanyaan "apa yang salah?" atau "bagaimana jika aku gagal lagi?" Padahal, rasa bersalah yang terus menerus hanya akan mempengaruhi kesehatan mental dan membuat kita semakin terjebak dalam overthinking.

2.Menyimpan semua masalah sendirian

5 Zodiak yang Paling Mudah Stres dan Cara Mengatasinya: Siapa yang Paling Rentan?

Sikap menyimpan masalah sendirian justru memperburuk kondisi mental dan meningkatkan overthinking. Ketika tidak ada tempat untuk berbagi, pikiran menjadi semakin penuh dengan asumsi dan ketakutan yang tidak perlu.

Menyimpan masalah sendirian akan membuat kita merasa terisolasi dan menganggap semua harus dihadapi sendirian. Pikiran pun berusaha mencerna semua skenario buruk, yang sebenarnya belum tentu terjadi. Overthinking menjadi tak terhindarkan karena kita mengunci diri dalam persepsi yang salah bahwa membicarakan masalah adalah tanda kelemahan.

3.Mengukur kebahagiaan berdasarkan standar orang lain

Memasuki usia dewasa, perbandingan antar individu semakin kerap terjadi. Tanpa sadar, kita mulai meragukan pilihan hidup hanya karena melihat keberhasilan orang lain. Saat kamu terus membandingkan diri, overthinking akan otomatis muncul. Pikiran menjadi bising, bertanya-tanya apakah jalan yang kita pilih sudah benar atau malah salah total.

Lebih buruk lagi, membandingkan diri dengan standar orang lain sering kali menyebabkan kita lupa pada tujuan dan nilai-nilai pribadi. Overthinking dalam hal ini biasanya berakar pada perasaan ingin diterima atau dihargai seperti orang-orang yang kita anggap "berhasil." Padahal, hidup ini milik kita sendiri, dan pencapaian orang lain bukanlah tolok ukur kebahagiaan kita.