Waspada! Kualitas Kesehatan Penggemar Jajanan Viral Bisa Menurun
- Freepik
Tangerang – Makanan cepat saji dan jajanan viral yang digemari anak muda ternyata bisa menurunkan kualitas kesehatan sekaligus mempercepat penuaan kulit. Hal ini diungkapkan oleh Wakil Ketua PERDAWERI (Perhimpunan Dokter Anti Penuaan, Wellness, Estetik & Regeneratif Indonesia), dr. Maya Surjadjaja, di Jakarta.
Menurut Maya, makanan tinggi gula dan gorengan bertepung biasanya mengandung advanced glycation end products (AGEs). Zat ini dapat merusak kolagen dalam tubuh, sehingga kulit lebih cepat mengalami keriput, kering, dan tampak kusam.
“Kerusakan kolagen akibat makanan tidak sehat membuat tanda-tanda penuaan muncul lebih cepat. Padahal, kolagen adalah kunci utama elastisitas kulit,” jelas Maya.
Gut-Brain-Skin Axis: Hubungan Usus, Otak, dan Kulit
Maya juga menjelaskan konsep gut-brain-skin axis, yaitu keterhubungan antara mikrobiota usus, kesehatan otak, dan kondisi kulit. Sistem ini melibatkan komunikasi kompleks antara sistem pencernaan, kekebalan tubuh, serta sistem neuroendokrin yang memengaruhi produksi hormon.
“Kalau usus sehat, kulit jadi lebih terjaga dan pikiran lebih seimbang. Sebaliknya, usus yang bermasalah bisa berdampak pada kulit kusam dan gangguan kesehatan mental,” ujarnya.
Pentingnya Lemak Sehat untuk Kulit
Selain itu, Maya mengingatkan bahwa tidak semua lemak berdampak buruk. Justru, lemak sehat diperlukan untuk menjaga elastisitas kulit dan mendukung keseimbangan hormon.
“Kalau terlalu takut makan lemak, kulit bisa terlihat lebih tua. Yang penting adalah memilih sumber lemak sehat, bukan menghindarinya sama sekali,” tegasnya.
Gaya Hidup Sehat Sebagai Solusi Utama
Untuk mencegah efek negatif dari makanan cepat saji, Maya menekankan pentingnya menerapkan pola hidup berkesinambungan. Caranya dengan mengatur pola makan bergizi seimbang, tidur cukup, rutin berolahraga, serta mengelola stres.
“Obat atau tindakan estetik hanya bersifat pelengkap. Fondasi utama tetaplah gaya hidup sehat,” tambahnya.