8 Tanda Kucing Sedang Birahi dan Cara Menanganinya
- Freepik
Tangerang – Bagi pemilik kucing, memahami perilaku hewan kesayangan sangat penting, termasuk mengenali masa birahi atau estrus. Fase ini merupakan bagian dari siklus reproduksi kucing betina, namun juga memengaruhi perilaku kucing jantan di sekitarnya.
Kucing betina biasanya mengalami birahi pertama kali pada usia 5–9 bulan, tergantung ras, kesehatan, dan lingkungan. Mereka termasuk polyestrus musiman, artinya dapat mengalami beberapa siklus birahi dalam satu musim kawin, umumnya dari musim semi hingga musim gugur. Sementara itu, kucing jantan tidak memiliki siklus birahi, tetapi perilaku mereka akan lebih aktif dan agresif ketika ada betina dalam masa estrus.
Tanda-Tanda Kucing Sedang Birahi
Mengeong Lebih Sering dan Keras
Kucing betina cenderung vokal dengan suara keras seperti lolongan atau tangisan untuk menarik perhatian kucing jantan.-
Perilaku Lebih Manja
Kucing sering menggesekkan tubuh ke pemilik, furnitur, atau benda di sekitarnya. Posisi Lordosis
Kucing mengangkat bagian belakang tubuh, menekuk punggung, dan menggeser ekor ke samping, menandakan kesiapan kawin.-
Gelisah dan Sulit Tenang
Kucing terlihat mondar-mandir dan sulit diam. Kehilangan Nafsu Makan
Beberapa kucing betina menunjukkan penurunan minat makan selama masa birahi.Menyemprotkan Urine (Spraying)
Baik jantan maupun betina dapat menandai wilayah dengan urine beraroma menyengat untuk menarik lawan jenis.Kucing Jantan Lebih Agresif
Kucing jantan yang belum dikebiri bisa menjadi lebih agresif terhadap sesama jantan saat ada betina birahi di dekatnya.Menjilati Area Genital
Kucing sering menjilati alat kelamin sebagai respons hormon dan menjaga kebersihan diri.
Cara Mengatasi Kucing Birahi
Masa birahi dapat membuat kucing gelisah dan tidak nyaman. Beberapa langkah yang dapat dilakukan pemilik antara lain:
Sterilisasi (ovariohisterektomi) pada kucing betina untuk mencegah birahi dan mengurangi risiko penyakit reproduksi.
Kastrasi (orkhidektomi) pada kucing jantan untuk mengurangi perilaku agresif dan kebiasaan menyemprotkan urine.
Obat hormonal, hanya diberikan sesuai anjuran dokter hewan.
Perhatian ekstra, seperti bermain bersama, memberikan mainan, atau mengalihkan fokus kucing.
Feliway Diffuser, feromon sintetis yang membantu menenangkan kucing.