Ngeri! Daging Merah dan Soda Bisa Mengendap di Usus Hingga Berhari-hari
- Freepik
VIVA Tangerang – Tak semua makanan yang kita konsumsi bisa dicerna tubuh dengan cepat. Beberapa justru bertahan lebih lama di dalam sistem pencernaan dan berisiko menimbulkan masalah kesehatan usus. Sebuah laporan dari Medical Daily menyebutkan, ahli gizi kesehatan usus dari ProVen Biotics, Adrienne Benjamin, mengidentifikasi empat jenis makanan yang sebaiknya dikonsumsi dengan bijak karena dapat bertahan lebih lama di usus.
1. Daging Merah
Daging merah dikenal sebagai sumber protein berkualitas tinggi, kaya zat besi, vitamin, dan mineral penting untuk pembentukan otot serta kekebalan tubuh. Namun, Benjamin mengungkapkan bahwa makanan padat nutrisi ini dapat bertahan dalam usus hingga 72 jam sebelum benar-benar tercerna. Proses pencernaan yang lama inilah yang bisa memicu rasa kembung, pencernaan lambat, bahkan ketidaknyamanan perut jika dikonsumsi terlalu sering atau pada orang dengan produksi enzim pencernaan yang rendah.
2. Makanan Berlemak
Makanan dengan kandungan lemak jenuh tinggi seperti burger, ayam goreng, pizza cepat saji, dan masakan instan cenderung lebih lama dicerna tubuh. Lemak jenuh berlebihan bisa menimbulkan gangguan pencernaan, kembung, hingga diare. Jika dikonsumsi terus-menerus, makanan berlemak juga bisa mengganggu keseimbangan bakteri usus, meningkatkan peradangan, serta membahayakan kesehatan usus dalam jangka panjang.
3. Karbohidrat Kompleks
Karbohidrat kompleks memang membutuhkan waktu lebih lama untuk dicerna, namun bukan berarti tidak bermanfaat. Justru, karbohidrat jenis ini dapat membantu menstabilkan kadar gula darah. Meski demikian, konsumsinya tetap perlu diatur agar tidak membebani sistem pencernaan.
4. Gula Olahan dan Minuman Bersoda
Jenis makanan dan minuman yang satu ini termasuk yang paling sering memicu masalah pencernaan. Permen, kue, donat, biskuit, serta minuman bersoda sarat dengan gula olahan dan pemanis buatan. Meski tampak cepat dicerna, produk sampingan dari gula tersebut bisa memicu pertumbuhan bakteri usus yang merugikan, menimbulkan ketidakseimbangan pencernaan, dan berpotensi menyebabkan masalah kesehatan jangka panjang.
Benjamin menegaskan bahwa bukan berarti makanan tersebut harus dihindari sepenuhnya, melainkan perlu dikonsumsi dalam jumlah wajar dan seimbang. Sebagai gantinya, ia menyarankan untuk lebih banyak memasukkan makanan ramah usus dalam menu harian, seperti jahe yang membantu proses pencernaan, kefir yang kaya probiotik, serta sayuran tinggi serat seperti brokoli dan ubi jalar.
Dengan memilih lemak sehat, protein berkualitas, dan karbohidrat kompleks dalam jumlah seimbang, sistem pencernaan akan lebih terjaga, bakteri usus tetap seimbang, dan tubuh terlindungi dari gangguan jangka panjang.