Miris, Kasus Bunuh Diri Siswa di Jepang Mencapai Rekor Tertinggi

Ilustrasi Pelajar di Jepang.
Sumber :
  • Engoo

VIVA Tangerang – Jumlah orang yang bunuh diri di Jepang pada tahun 2024 turun menjadi 20.268, menandai penurunan untuk tahun kedua berturut-turut. Angka ini juga tercatat sebagai yang terendah kedua setelah 20.169 kasus pada tahun 2019, menurut Kementerian Kesehatan Jepang.

Krisis Lahan Pemakaman Umat Muslim di Jepang Karena Keterbatasan Lahan dan Penolakan Masyarakat Lokal

Namun, kasus bunuh diri di kalangan siswa sekolah dasar, menengah, dan atas (SD, SMP, dan SMA) mencapai 527 kasus, angka tertinggi sejak pencatatan dimulai pada tahun 1980. Jumlah ini tetap berada di atas angka 500 selama tiga tahun berturut-turut. Dari total tersebut, sebanyak 163 siswa SMP dilaporkan melakukan bunuh diri.

Seperti dilansir Japan Times, Selasa 4 Januari 2025, Wakil Kepala Sekretaris Kabinet, Keiichiro Tachibana, menanggapi situasi ini dengan serius, mengingat jumlah kasus bunuh diri di kalangan mahasiswa mencapai angka tertinggi yang pernah tercatat.

6 Pria Ditangkap atas Dugaan Operasikan Prostitusi untuk Wisatawan Asing di Kabukicho Tokyo Jepang

"Kami akan terus berupaya semaksimal mungkin untuk melindungi kehidupan anak-anak dan menciptakan masyarakat di mana tidak ada yang merasa terdorong untuk bunuh diri," kata Tachibana. Ia juga menambahkan bahwa pemerintah telah mengambil langkah-langkah, termasuk menyediakan layanan konseling melalui media sosial.

Secara keseluruhan, jumlah bunuh diri di kalangan pria turun sebanyak 1.099 kasus, menjadi 13.763, sementara jumlah bunuh diri pada wanita turun sebanyak 470 kasus, menjadi 6.505. Angka bunuh diri per 100.000 orang tercatat sebesar 16,3.

Keuntungan Menggunakan KPR untuk Membeli Rumah

Di antara kelompok usia, orang-orang di usia 50-an tercatat sebagai kelompok dengan angka bunuh diri tertinggi, yakni 3.786 orang, meskipun mengalami penurunan sebanyak 408 kasus. Diikuti oleh mereka yang berusia 40-an, dengan angka bunuh diri menurun sebanyak 420 menjadi 3.205. Sementara itu, kasus bunuh diri di kalangan pelajar meningkat sebanyak 53 kasus, menjadi total 1.072 kasus.

Masalah kesehatan tetap menjadi penyebab utama bunuh diri, dengan 11.986 orang mengakhiri hidup mereka karena masalah kesehatan, meskipun angka ini turun sebanyak 417. Bunuh diri yang disebabkan oleh masalah ekonomi dan mata pencaharian turun 106 menjadi 5.075, sementara yang disebabkan oleh masalah keluarga turun 374 menjadi 4.334. Namun, bunuh diri yang terkait dengan kesulitan di dunia maya dan media sosial mencapai angka rekor, yaitu 42 kasus.

Halaman Selanjutnya
img_title