Israel Kerahkan Tentara Cadangan untuk Pendudukan Kota Gaza, Meski Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata

Warga Palestina di Gaza.
Sumber :
  • VIVA

Tangerang – Militer Israel mulai mengaktifkan Order 8, sebuah perintah darurat yang ditujukan kepada puluhan ribu tentara cadangan untuk melancarkan operasi besar-besaran di Kota Gaza. Langkah ini diambil meski Hamas telah menyetujui usulan gencatan senjata yang dimediasi Mesir dan Qatar.

Trump Ungkap Putin dan Zelenskyy Siapkan Pertemuan, AS Siap Turun Tangan Jika Dibutuhkan

Menurut laporan Channel 12 pada Selasa (19/8), panggilan mobilisasi cadangan tersebut merupakan persiapan akhir sebelum rencana pendudukan Gaza dijalankan. Kepala Staf Militer Israel, Eyal Zamir, juga memperpanjang masa tugas pasukan cadangan yang masih aktif di lapangan.

“Israel tengah menyiapkan seluruh langkah militer untuk merebut Kota Gaza,” tulis laporan itu, seraya menambahkan bahwa perundingan mengenai pertukaran tahanan bisa saja berlangsung di tengah serangan militer.

Rencana Pendudukan Kota Gaza

Netanyahu Perintahkan Militer Israel Duduki Kota Gaza, Abaikan Usulan Gencatan Senjata

Channel 12 mengungkapkan bahwa invasi ini merupakan tindak lanjut dari keputusan Kabinet Israel pada 8 Agustus, yang menyetujui rencana Perdana Menteri Benjamin Netanyahu untuk menduduki Jalur Gaza secara bertahap, dimulai dari Kota Gaza.

Rencana itu mencakup:

Sebagai bagian dari persiapan, pada 11 Agustus tentara Israel melancarkan serangan besar-besaran di lingkungan Zeitoun, Kota Gaza. Menurut saksi mata kepada Anadolu, serangan tersebut melibatkan penghancuran rumah dengan robot jebakan, tembakan artileri, penembakan acak, hingga pengusiran paksa warga sipil.

Gencatan Senjata yang Terabaikan

Meski mediator Mesir dan Qatar telah mengajukan proposal gencatan senjata selama 60 hari, Israel tetap melanjutkan mobilisasi militer. Proposal tersebut mencakup penghentian serangan, pertukaran tahanan, serta peningkatan bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza.

Namun, sikap Israel menunjukkan bahwa opsi gencatan senjata belum sepenuhnya menjadi prioritas. Laporan menegaskan bahwa operasi militer tidak akan dihentikan hingga ada kesepakatan yang sesuai dengan syarat Tel Aviv.

Krisis Gaza Kian Memburuk

Sejak agresi Israel dimulai pada Oktober 2023, lebih dari 62 ribu warga Palestina tewas dan jutaan lainnya kehilangan tempat tinggal. Jalur Gaza kini menghadapi krisis kemanusiaan parah, termasuk kelaparan akibat blokade dan serangan udara tanpa henti.