Delegasi Hamas Tiba di Mesir, Bahas Tahap Pertama Rencana Gencatan Senjata Gaza Usulan Trump
- VIVA
VIVA Tangerang – Delegasi Gerakan Perlawanan Islam Palestina (Hamas) tiba di Mesir pada Minggu, 5 Oktober 2025, untuk mempersiapkan perundingan dengan otoritas Mesir yang dijadwalkan berlangsung pada Senin, 6 Oktober, di Kota Sharm El Sheikh, kawasan pesisir Laut Merah. Informasi ini disampaikan oleh sejumlah sumber diplomatik Mesir kepada kantor berita Xinhua.
Pertemuan antara delegasi Hamas dan pihak Mesir tersebut bertujuan membahas pelaksanaan tahap pertama dari rencana gencatan senjata Gaza yang diusulkan oleh Presiden Amerika Serikat Donald Trump.
Menurut sumber diplomatik yang dikutip Xinhua, fokus utama negosiasi kali ini adalah rincian implementasi awal rencana perdamaian tersebut. Beberapa isu penting yang akan dibicarakan mencakup mekanisme pertukaran tahanan antara Hamas dan Israel, serta proses penyerahan senjata oleh kelompok Hamas sebagai bagian dari kesepakatan awal menuju stabilitas di wilayah Gaza.
Setelah pertemuan dengan Hamas, Mesir juga dijadwalkan mengadakan pembicaraan terpisah dengan delegasi Israel. Hasil dari kedua negosiasi ini akan dikompilasi dan diserahkan kepada Utusan Khusus Amerika Serikat untuk Timur Tengah, Steve Witkoff, serta penasihat senior Gedung Putih Jared Kushner, setibanya mereka di Mesir.
Kementerian Luar Negeri Mesir pada Sabtu, 4 Oktober, mengonfirmasi bahwa negosiasi antara delegasi Israel dan Hamas akan membahas kondisi di lapangan dan rincian teknis terkait pertukaran seluruh tahanan Palestina dan Israel, sesuai dengan rencana 20 poin yang diajukan oleh pemerintah Amerika Serikat.
Langkah ini dianggap sebagai tahapan penting menuju gencatan senjata permanen di Gaza, sekaligus menandai peran strategis Mesir sebagai mediator utama dalam proses perdamaian Timur Tengah. Mesir selama ini dikenal aktif menjembatani komunikasi antara Israel dan kelompok perlawanan Palestina, dengan dukungan diplomatik dari Washington.
Dengan momentum ini, banyak pihak berharap agar dialog di Sharm El Sheikh mampu menghasilkan kemajuan signifikan yang dapat mengurangi ketegangan di wilayah Gaza dan membuka jalan bagi solusi damai jangka panjang.