Pasukan Israel Lakukan Operasi Besar di Tulkarim, Ribuan Warga Palestina Ditahan
- ANTARA
VIVA Tangerang – Pasukan Israel kembali melancarkan operasi militer besar-besaran di Kota Tulkarim, Tepi Barat bagian utara. Hingga hari kedua, lebih dari 1.000 warga Palestina dilaporkan ditahan. Tentara Israel menutup akses utama kota, menggerebek rumah, toko, serta kafe, bahkan memaksa para pemuda berbaris untuk interogasi lapangan.
Saksi mata menuturkan bahwa aparat juga merusak sejumlah properti, menyita rekaman kamera pengawas, dan membawa alat berat termasuk buldoser ke pusat kota. Gubernur Tulkarim, Abdullah Kamil, mengecam aksi tersebut sebagai bentuk hukuman kolektif terhadap warga sipil Palestina.
Respons Internasional dan Eskalasi di Tepi Barat
Abdullah Kamil menyerukan komunitas internasional serta organisasi hak asasi manusia untuk segera bertindak. Ia memperingatkan bahwa operasi militer ini dapat memicu dampak kemanusiaan yang serius di wilayah Tulkarim dan sekitarnya.
Media Israel menyebut tindakan represif ini sebagai respons atas ledakan bom pinggir jalan yang menghantam kendaraan lapis baja Israel dekat pos pemeriksaan Nitzanei Oz, yang menyebabkan dua tentara terluka ringan.
Konteks Perang Gaza dan Status Hukum Internasional
Kelompok Brigade Al-Qassam (sayap bersenjata Hamas) bersama Brigade Al-Quds (Jihad Islam) mengaku bertanggung jawab atas serangan bom tersebut. Sejak pecahnya perang di Gaza pada Oktober 2023, lebih dari 1.020 warga Palestina tewas dan 7.000 lainnya terluka di Tepi Barat akibat serangan Israel maupun pemukim ilegal, menurut data Kementerian Kesehatan Palestina.
Mahkamah Internasional pada Juli lalu menegaskan bahwa pendudukan Israel di wilayah Palestina bersifat ilegal. Pengadilan internasional tersebut juga menuntut Israel menghentikan okupasi serta mengevakuasi seluruh permukiman di Tepi Barat dan Yerusalem Timur.
Sumber: ANTARA