PM Inggris Keir Starmer dan Presiden AS Donald Trump Sepakat Dorong Perdamaian di Gaza
- ANTARA
VIVA Tangerang – Perdana Menteri Inggris, Keir Starmer, bersama Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, menegaskan komitmen bersama untuk mendorong perdamaian di Timur Tengah. Dalam konferensi pers usai pertemuan bilateral, Kamis (18/9), keduanya sepakat menyusun peta jalan penyelesaian konflik, terutama terkait situasi di Gaza yang disebut Starmer sudah berada pada titik “tak tertahankan.”
Starmer menekankan bahwa Inggris terus menyerukan pembebasan sandera serta percepatan penyaluran bantuan kemanusiaan ke Gaza. Ia juga menegaskan rencana pengakuan negara Palestina oleh Inggris menjadi salah satu isu penting dalam pembahasan.
“Kami sepakat perlunya perdamaian dan peta jalan, karena kondisi di Gaza tidak bisa lagi ditoleransi,” ujar Starmer.
Namun, ia juga menuding bahwa Hamas tidak menginginkan solusi dua negara maupun gencatan senjata. Starmer menekankan bahwa rencana Inggris mengakui Palestina tidak berkaitan langsung dengan kunjungan kenegaraan Donald Trump.
Sebelumnya, pada Juli lalu, Starmer telah menyatakan bahwa Inggris siap mengakui Palestina dalam Sidang Majelis Umum PBB di New York pada September, kecuali Israel menunjukkan langkah nyata memperbaiki krisis kemanusiaan dan menyetujui gencatan senjata. Menurut laporan The i Paper, Inggris kemungkinan akan secara resmi mengumumkan pengakuan tersebut akhir pekan ini setelah kunjungan Trump berakhir.
Selain isu Gaza, Starmer juga menyoroti konflik Rusia–Ukraina. Ia menilai tindakan Presiden Rusia, Vladimir Putin, kian nekat, terutama setelah serangan udara di Ukraina dan insiden drone yang masuk ke wilayah Polandia.
“Itu bukan tindakan seorang pemimpin yang menginginkan perdamaian,” kata Starmer.