Menlu AS: Pengakuan Palestina oleh Negara Barat Tak Cukup Hentikan Konflik Gaza
- ANTARA
VIVA Tangerang – Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), Marco Rubio, menegaskan bahwa langkah sejumlah negara Barat yang mengakui Palestina, seperti Prancis, Inggris, dan Kanada, tidak akan memberikan dampak signifikan terhadap upaya menghentikan konflik di Gaza maupun proses perundingan damai.
Dalam wawancara dengan program NBC Today pada Rabu, Rubio menyampaikan bahwa tujuan utama bukan hanya sekadar menghentikan perang, melainkan menciptakan perdamaian yang berkelanjutan. Namun, menurutnya, perdamaian tidak mungkin tercapai selama Hamas masih berkuasa di Gaza.
Rubio menilai rakyat Gaza tetap memiliki peluang lebih baik untuk membangun kembali wilayah mereka dengan dukungan dari berbagai negara, termasuk Amerika Serikat. Ia juga menegaskan bahwa dirinya tidak khawatir terhadap langkah politik Inggris, Prancis, maupun Kanada yang baru saja mengumumkan pengakuan Palestina.
“Saya sama sekali tidak khawatir. Tidak ada satu pun dari negara-negara itu yang benar-benar berperan besar dalam mengakhiri konflik di Gaza,” ujar Rubio.
Menurutnya, pengakuan Palestina oleh negara-negara Barat lebih dipengaruhi dinamika politik domestik masing-masing, bukan upaya nyata dalam menghentikan perang.
Dalam wawancara terpisah di CBS Mornings, Rubio juga ditanya soal dukungannya terhadap solusi dua negara. Ia menegaskan bahwa masa depan rakyat Palestina dan Israel untuk hidup berdampingan hanya bisa diwujudkan lewat proses negosiasi panjang dan kompleks.
“Jika memang akan ada negara Palestina, maka harus jelas siapa yang akan memimpinnya. Itu harus menjadi bagian dari perundingan yang lebih luas,” kata Rubio.