Anggota Dewan Syura Arab Saudi Usul Pindahkan Israel ke Alaska

Bendera Israel di Yerusalem.
Sumber :
  • VIVA

VIVA Tangerang – Seorang anggota Dewan Syura Arab Saudi, Yousef bin Trad Al Saadoun, mengemukakan pandangan yang cukup kontroversial terkait solusi bagi stabilitas Timur Tengah. Dalam sebuah artikel yang dipublikasikan di surat kabar Okaz pada hari Jumat, Al Saadoun menyatakan bahwa pemindahan penduduk Israel ke Alaska dan Greenland akan menjadi pilihan yang lebih baik daripada usulan Presiden AS Donald Trump untuk memindahkan warga Palestina dari Jalur Gaza.

Air Mata Erdogan dan Diamnya Dunia Islam atas Luka Gaza

Dilansir Anadolu, Senin 10 Februari 2025, Al Saadoun merespons beberapa kali usulan Trump yang menyarankan agar warga Palestina dipindahkan dari Gaza. Trump menyebutkan bahwa Amerika Serikat akan membantu melakukan rekonstruksi di wilayah tersebut dan menjadikannya sebuah destinasi wisata yang disebutnya "Riviera Timur Tengah."

Namun, dalam tanggapannya, Al Saadoun dengan tegas mengatakan, "Jika Trump benar-benar ingin menjadi pahlawan perdamaian dan membawa stabilitas serta kemakmuran bagi Timur Tengah, maka sebaiknya dia memindahkan warga Israel ke Alaska dan Greenland, tentunya setelah mencaplok wilayah tersebut terlebih dahulu."

China dan Malaysia Tolak Pemindahan Paksa Warga Gaza, Dukung Negara Palestina Merdeka

Lebih lanjut, Al Saadoun juga menyerukan kepada rakyat Palestina untuk tetap bersatu dan waspada terhadap ancaman lebih besar yang mungkin akan datang.

Pernyataan ini muncul sebagai balasan terhadap pernyataan pemimpin Israel, Benjamin Netanyahu, yang sebelumnya mengusulkan agar negara Palestina didirikan di Arab Saudi, bukan di tanah air Palestina. Netanyahu menyatakan, "Orang-orang Saudi bisa membuat negara Palestina di Arab Saudi; mereka memiliki banyak lahan di sana."

Gaza Kian Terkepung: PBB Sebut Krisis Kemanusiaan Terburuk Akibat Serangan Israel

Kecaman terhadap Usulan Relokasi Gaza

Usulan Trump mengenai pemindahan warga Gaza ke negara lain mendapat kritik keras dari Palestina, negara-negara Arab, serta negara-negara besar lainnya, seperti Kanada, Prancis, Jerman, dan Inggris. Banyak pihak menilai usulan tersebut sebagai bentuk pengabaian hak-hak rakyat Palestina atas tanah mereka sendiri.

Halaman Selanjutnya
img_title