Jumlah Pernikahan di China Turun pada Tahun 2024, Menambah Kekhawatiran Angka Kelahiran
- VIVA
Tangerang – Tahun lalu, Tiongkok mengalami penurunan signifikan dalam angka pernikahan, dengan hanya 6,1 juta pasangan yang mendaftarkan pernikahan mereka, turun sekitar 20% dari 7,68 juta pasangan pada tahun sebelumnya (2023).
Seperti dilansir Japan News, Senin 10 Februari 2025, penurunan ini semakin memperburuk kekhawatiran mengenai penurunan tingkat kelahiran dan penuaan populasi di negara tersebut.
Faktor Penyebab Penurunan Angka Pernikahan
Beberapa faktor utama yang berkontribusi terhadap penurunan angka pernikahan di Tiongkok antara lain: Biaya Hidup yang Tinggi. Tingginya biaya pendidikan dan pengasuhan anak menjadi beban finansial yang signifikan bagi banyak pasangan muda, sehingga mereka enggan memulai keluarga.
Faktor utama lainnya adalah Ketidakpastian Ekonomi. Pertumbuhan ekonomi yang melambat dan tingginya tingkat pengangguran di kalangan lulusan universitas membuat banyak individu merasa tidak yakin dengan prospek karier mereka, yang pada gilirannya memengaruhi keputusan untuk menikah dan memiliki anak.
Selain itu, ada pula faktor Perubahan Norma Sosial. Perubahan dalam nilai-nilai sosial dan budaya, termasuk peningkatan fokus pada karier dan kebebasan pribadi, telah mengubah pandangan generasi muda terhadap pernikahan dan keluarga.
Upaya Pemerintah Tiongkok untuk Meningkatkan Angka Pernikahan dan Kelahiran