Hamas Klaim Serangan Terbaru terhadap Tentara Israel di Gaza Selatan
- VIVA
VIVA Tangerang – Ketegangan antara kelompok perlawanan Palestina, Hamas, dan militer Israel kembali memanas. Pada Kamis 10 Juli 2025, sayap bersenjata Hamas, Brigade Al-Qassam, mengklaim telah meluncurkan serangan terhadap pasukan dan kendaraan militer Israel di kawasan selatan Jalur Gaza, tepatnya di wilayah Al-Bedaw, utara Kota Khan Younis.
Serangan ini merupakan kelanjutan dari eskalasi konflik bersenjata yang semakin intens sejak pecahnya perang besar pada Oktober 2023. Brigade Al-Qassam melaporkan bahwa pasukannya menargetkan konsentrasi militer Israel menggunakan rentetan mortir kaliber berat dan sedang.
Video Serangan: Upaya Penangkapan dan Penghancuran Kendaraan Tempur
Dalam pernyataan resminya, Hamas juga merilis video dokumentasi yang memperlihatkan upaya penyergapan terhadap tentara Israel di daerah Abasan al-Kabira, sebelah timur Khan Younis. Video tersebut menunjukkan aksi perlawanan pejuang Hamas saat menyerang dua tank dan dua buldoser militer Israel.
Klaim tersebut muncul sehari setelah Hamas menyatakan telah membunuh seorang tentara Israel dan menyita senjatanya usai menggagalkan percobaan penculikan di lokasi yang sama. Tentara Israel telah mengonfirmasi kematian salah satu personelnya dalam insiden tersebut.
Krisis Kemanusiaan Makin Parah di Gaza
Sejak dimulainya agresi militer Israel pada 7 Oktober 2023, Jalur Gaza terus dihantam serangan udara dan darat tanpa henti. Data terakhir mencatat bahwa jumlah korban jiwa warga Palestina telah mencapai hampir 56.800 orang, mayoritas di antaranya adalah perempuan dan anak-anak.
Selain korban jiwa, gempuran tanpa henti telah menghancurkan infrastruktur sipil, merobohkan rumah-rumah penduduk, rumah sakit, dan sekolah. Wilayah Gaza kini berada dalam krisis kemanusiaan akut, dengan kekurangan pangan, akses air bersih yang terbatas, dan penyebaran penyakit menular yang cepat di kamp-kamp pengungsian.
Tanggapan Internasional dan Upaya Hukum terhadap Israel
Meskipun dunia internasional terus menyerukan gencatan senjata dan akses kemanusiaan ke Gaza, pemerintah Israel menolak untuk menghentikan serangan. Tindakan Israel saat ini sedang dalam sorotan dunia dan menjadi objek penyelidikan hukum internasional.
Pada November 2024, Mahkamah Pidana Internasional (ICC) mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanan Yoav Gallant atas dugaan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan.
Tak hanya itu, Mahkamah Internasional (ICJ) juga tengah menggelar sidang atas gugatan genosida yang diajukan terhadap Israel terkait perang di Gaza, yang hingga kini belum menunjukkan tanda-tanda mereda.
Konflik yang Masih Jauh dari Usai
Serangan terbaru Hamas terhadap pasukan Israel di Khan Younis menandakan bahwa konflik di Gaza masih jauh dari selesai. Di tengah penderitaan warga sipil yang terus meningkat, dunia menanti tindakan konkret dari komunitas internasional untuk menghentikan kekerasan dan memulihkan hak-hak dasar masyarakat Palestina. (Antara)