Gelombang Panas di Eropa Tewaskan 2.300 Orang, Mayoritas Terkait Perubahan Iklim

Ilustrasi Cuaca Panas.
Sumber :
  • VIVA

VIVA Tangerang – Gelombang panas ekstrem yang melanda Eropa sejak akhir Juni 2025 dilaporkan telah menyebabkan sekitar 2.300 kematian, berdasarkan hasil studi terbaru yang dirilis pada Rabu oleh tim ilmuwan dari Imperial College London dan London School of Hygiene and Tropical Medicine.

Demonstrasi Pro-Palestina Kembali Digelar di Chicago, Massa Desak AS Hentikan Dukungan Militer ke Israel

Studi tersebut menunjukkan bahwa sekitar 1.500 kematian di antaranya secara langsung dikaitkan dengan perubahan iklim, yang memperparah intensitas suhu panas dan meningkatkan risiko kesehatan masyarakat secara signifikan.

“Perubahan iklim telah melipatgandakan risiko kematian akibat panas, bahkan sejak awal musim panas,” ungkap laporan studi tersebut.


Penelitian Fokus pada 12 Kota Besar Eropa

Operator Pos Eropa Hentikan Pengiriman ke AS Akibat Pencabutan Aturan Bebas Bea

Peneliti meneliti periode 10 hari gelombang panas, dari 23 Juni hingga 2 Juli, di 12 kota besar Eropa yang terdampak paling parah, antara lain:

Halaman Selanjutnya
img_title