Rojali dan Rohana Viral, OJK: Wajar di Tengah Ekonomi Tak Pasti

Ilustrasi Mall
Sumber :
  • VIVA

Tangerang – Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Mahendra Siregar, menanggapi maraknya istilah Rojali dan Rohana yang belakangan ini ramai diperbincangkan di media sosial. Menurutnya, fenomena tersebut adalah reaksi yang sangat wajar dari konsumen di tengah situasi ekonomi yang belum sepenuhnya pulih.

Nindya Karya Rekrut Ribuan Pekerja Lokal untuk Renovasi 100 Sekolah Rakyat, Tuntas 17 Agustus 2025

Dalam konferensi pers hasil Rapat Dewan Komisioner OJK yang berlangsung di Jakarta pada hari Senin, Mahendra menyampaikan bahwa masyarakat saat ini lebih memilih untuk bersikap hati-hati sebelum membelanjakan uang mereka. Hal itu tak lepas dari ketidakpastian ekonomi yang masih membayangi beberapa bulan terakhir.

"Ketika kondisi ekonomi belum stabil, wajar jika masyarakat lebih mempertimbangkan keputusan belanjanya," ujar Mahendra. Ia menambahkan bahwa perilaku konsumen yang menahan belanja tidak jauh berbeda dengan sikap para produsen atau investor yang juga menunggu kepastian sebelum mengambil tindakan.

KRL Bogor-Jakarta Kota Anjlok, KAI Lakukan Rekayasa Rute Sementara

Mahendra menegaskan bahwa perilaku tersebut bukanlah hal negatif. Sebaliknya, ini merupakan indikator bahwa masyarakat mulai lebih bijak dalam mengelola keuangan pribadi mereka, terutama dalam situasi yang tidak menentu. Menurut OJK, kecenderungan untuk menunda konsumsi akan mulai berkurang seiring dengan membaiknya arah kebijakan ekonomi nasional dan meredanya tekanan global.

OJK juga optimis bahwa konsumsi masyarakat akan kembali bangkit secara bertahap. Seiring dengan membaiknya kondisi ekonomi dan semakin jelasnya kebijakan pemerintah, masyarakat diharapkan akan merasa lebih percaya diri dalam melakukan pembelian.

Update Harga Pangan Hari Ini: Cabai Rawit Rp52.904/kg, Bawang Merah Turun Jadi Rp47.836/kg

“Dengan kejelasan arah dan hasil kebijakan ekonomi saat ini, kami yakin perilaku konsumsi masyarakat akan kembali pulih. Sama seperti produsen dan investor yang kini mulai kembali aktif, konsumen juga akan mengikuti,” kata Mahendra.

Adapun istilah Rojali dan Rohana merupakan singkatan viral yang muncul dari dinamika ekonomi masyarakat. Rojali berarti “Rombongan Jarang Beli”, menggambarkan sekelompok orang yang datang ke pusat perbelanjaan tapi tidak melakukan pembelian. Sementara Rohana adalah “Rombongan Hanya Nanya”, yaitu kelompok yang hanya bertanya-tanya soal produk, harga, atau promo, namun tidak jadi membeli.

Halaman Selanjutnya
img_title