AI Tunjukkan Bagaimana Kepala Daerah Bisa Menambah PAD Tanpa Menaikkan Pajak, Begini Caranya!
- ANTARA
VIVA Tangerang – Dalam beberapa waktu terakhir, tren menaikkan pajak daerah dan retribusi publik kian marak. Dari tarif parkir, pajak restoran, hingga pungutan izin usaha, semua seolah-olah diputar tombolnya ke angka yang lebih tinggi. Alasan yang sering disampaikan kepala daerah adalah demi meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan mengurangi ketergantungan pada dana transfer pusat.
Sayangnya, strategi ini ibarat mengecilkan selimut rakyat di musim hujan — kebutuhan masyarakat tetap besar, tapi ruang bernapas semakin sempit. Kenaikan pajak dan retribusi, apalagi jika dilakukan tanpa kajian dampak ekonomi, justru berpotensi:
- Menghambat daya beli masyarakat.
- Menurunkan minat investasi dan mematikan UMKM.
- Mendorong praktik penghindaran pajak dan pungutan liar.
Lalu, Apa Alternatifnya?
Saat ditanyakan melalui AI (Kecerdasan Buatan), Kepala daerah sebenarnya memiliki banyak cara kreatif untuk meningkatkan PAD tanpa memeras kantong warganya. Beberapa di antaranya:
1. Optimalisasi Aset Daerah
Banyak pemerintah daerah punya aset tidur — tanah kosong, gedung mangkrak, atau lahan strategis yang tak termanfaatkan. Dengan kerja sama pihak swasta atau skema sewa jangka panjang, aset tersebut bisa menghasilkan pemasukan rutin tanpa pungutan baru.