Jelang Armuzna, Menag Nasaruddin Umar Imbau Jemaah Haji Indonesia Jaga Kesehatan dan Taat Aturan
- Istimewa
Dalam simposium bersama otoritas Saudi, terungkap keprihatinan terhadap tingginya angka kematian jemaah haji, termasuk dari Indonesia. Pemerintah Arab Saudi menanyakan tentang proses seleksi kesehatan jemaah, serta jumlah dan distribusi tenaga medis yang ditugaskan selama haji.
Menag menjelaskan bahwa sebelumnya ada kendala regulasi yang membatasi dokter Indonesia dalam memberikan layanan medis secara langsung di tenda atau klinik. Namun, setelah dialog yang dilakukan bersama Taruna Ikrar, Kepala BPOM dan anggota Amirul Hajj, Pemerintah Saudi akhirnya melonggarkan aturan tersebut.
“Kini, dokter Indonesia kembali bisa memberikan layanan medis di klinik-klinik haji Indonesia. Ini penting karena jemaah lebih nyaman dan tak ada kendala bahasa saat berobat,” ungkap Menag.
Penguatan Layanan Haji di Masa Depan
Menag Nasaruddin Umar menyambut baik langkah kooperatif Arab Saudi dan menyebutnya sebagai bentuk kerja sama produktif antarnegara. Ia menegaskan bahwa masukan dari otoritas Saudi akan dijadikan bahan evaluasi dan perbaikan penyelenggaraan haji Indonesia ke depan.
“Kita harus terus introspeksi dan mengambil pelajaran dari tahun ini, agar penyelenggaraan haji Indonesia semakin baik di masa mendatang,” tutupnya.