Jelang Armuzna, Menag Nasaruddin Umar Imbau Jemaah Haji Indonesia Jaga Kesehatan dan Taat Aturan

Biaya Haji Plus 2025
Sumber :
  • Istimewa

Dalam simposium bersama otoritas Saudi, terungkap keprihatinan terhadap tingginya angka kematian jemaah haji, termasuk dari Indonesia. Pemerintah Arab Saudi menanyakan tentang proses seleksi kesehatan jemaah, serta jumlah dan distribusi tenaga medis yang ditugaskan selama haji.

Obesitas ASN DKI Jakarta Jadi Sorotan: Pemprov Siapkan Langkah Serius

Menag menjelaskan bahwa sebelumnya ada kendala regulasi yang membatasi dokter Indonesia dalam memberikan layanan medis secara langsung di tenda atau klinik. Namun, setelah dialog yang dilakukan bersama Taruna Ikrar, Kepala BPOM dan anggota Amirul Hajj, Pemerintah Saudi akhirnya melonggarkan aturan tersebut.

“Kini, dokter Indonesia kembali bisa memberikan layanan medis di klinik-klinik haji Indonesia. Ini penting karena jemaah lebih nyaman dan tak ada kendala bahasa saat berobat,” ungkap Menag.

Penguatan Layanan Haji di Masa Depan

Jokowi Yakin PSI Akan Jadi Partai Besar, Sebut Semua Kader Punya Saham

Menag Nasaruddin Umar menyambut baik langkah kooperatif Arab Saudi dan menyebutnya sebagai bentuk kerja sama produktif antarnegara. Ia menegaskan bahwa masukan dari otoritas Saudi akan dijadikan bahan evaluasi dan perbaikan penyelenggaraan haji Indonesia ke depan.

“Kita harus terus introspeksi dan mengambil pelajaran dari tahun ini, agar penyelenggaraan haji Indonesia semakin baik di masa mendatang,” tutupnya.


Halaman Selanjutnya
img_title
Kaesang Pangarep Kembali Terpilih Jadi Ketum PSI 2025–2030