4 Anggota OPM Masih Belia Pilih Kembali ke NKRI, Bongkar Kekejaman Pimpinan Separatis

4 mantan anggota OPM hormat kepada Bendera Merah Putih. (Dok. Istimewa)
Sumber :
  • Dok. Istimewa

Tangerang – Kekejaman anggota khususnya pimpinan kelompok sparatis Operasi Papua Merdeka (OPM), ternyata bukan hanya menimpa masyarakat Papua namun juga dirasakan oleh sesama anggota OPM sendiri.

Menolak Rumah Mungil? Menteri PKP Siap Batalkan Subsidi Hunian 14 m² Jika Warga Keberatan

Tak tahan dengan kekejian sesama anggota terutama pemimpinnya, 4 orang anggota OPM Wilayah Kabupaten Puncak Papua Tengah pimpinan Kalenak Murib dan Tenius Kulua akhirnya memilih keluar dari kelompok sparatis tersebut, untuk kembali bergabung ke NKRI.

Dua dari 4 Anggota OPM bernama Yopi Tambuni, Erenus Tabuni alis Sembilan, ternyata masih berusia dibawah umur (16 tahun). Sementara 2 lainnya bernama Kilistus Murib dan Endan Tabuni alias Petiago yang saat ini berusia 19 Tahun, mengaku direkrut paksa oleh kelompok tersebut saat masih belia, untuk menjadi Anggota OPM.

Musim Haji 2025: Menag Apresiasi Lion Air Karena ....

Panglima Komando Operasi (Pangkoops) Habema, Mayjen TNI Lucky Avianto, menyebut ke-4 Anggota OPM tersebut yang didampingi oleh keluarga, pendeta, tokoh adat dan perwakilan pemda setempat, mendatangi Koramil 1717-02/Sinak Kabupaten Puncak Provinsi Papua Tengah, untuk melaksanakan ikrar dan sumpah setia kepada NKRI.

“Syukur Alhamdulillah, Puji Tuhan, kemarin, dengan tekad, kesadaran dan keinginan diri sendiri, 4 orang Anggota OPM kembali kepangkuan ibu pertiwi, Negara Kesatuan Republik Indonesia, NKRI,” kata Lucky saat dihubungi wartawan, Kamis, (10/7/2025).

KUR Perumahan Siap Diluncurkan Juli 2025, Dorong Akses Hunian Terjangkau

 

 

Mayjen TNI Lucky Avianto bercengkrama dengan Orang Asli Papua (OAP)

Photo :
  • Dok. Istimewa

 

 

Peraih Adhi Makayasa 1996 ini menyebut jika kedatangan ke-4 Anggota OPM ini, disambut dengan suka cita oleh Wakil Komandan (Wandan) Saygas Y-700, Kapten Inf Finsa Wahyu Hariyono, beserta pasukan Koops Habema dan masyarakat sekitar Koramil 1717-02/Sinak Kabupaten Puncak Provinsi Papua Tengah.

Tanpa ragu, ke-4 Anggota OPM yang telah membuang seragam dan atribut serta identitas sebagai OPM dari tubuhnya, langsung mencium bendera Merah Putih serta melakukan ikrar serta sumpah setia kepada NKRI, dengan cara keagamaan/Nasrani.

Kepada Pasukan Koops Habema, mantan Anggota OPM ini menceritakan kekejian serta sadisnya kelompok Tenius Kulua dan Kalenak Murib, yang selalu menyebar teror mulai dari membakar gereja, sekolah dan pusat kesehatan masyarakat, atau merampok harta benda serta mencuri hasil ternak dan bumi warga.

 

4 mantan anggota OPM melakukan ikrar dan sumpah setia kepada NKRI

Photo :
  • Dok. Istimewa

 

Bukan itu saja, Perwira siswa (Pasis) terbaik Seskoad 2011 yang meraih penghargaan Vira Jati dan penghargaan Wira Adhi Nugraha oleh Sesko TNI 2019 ini menyebut jika pentolan OPM dan anggotanya, sering kali memperkosa wanita desa, melukai bahkan tidak segan-segan membunuh masyarakat yang mereka tuduh sebagai mata-mata, termasuk Orang Asli Papua (OAP) yang menolak mengikuti gerakan separatis mereka.

“Dari saudara kita ini, kami memperoleh informasi jika terjadi perselisihan antara Kalenak Murib dan Tenius Kulia dengan anggotanya sendiri, di mana pentolan OPM ini dengan sesuka hatinya saja, menembak mati 3 anggotanya tersebut,” ungkap Lucky.

Lulusan terbaik peraih penghargaan akademik peserta terbaik TNI AD di PPSA XXIV Lemhanas Tahun 2023 ini juga mengungkapkan, jika Kalenak Murib dan Tenius Kulia juga menyerang hingga melukai 3 lainya, serta membakar 11 unit Honai milik anggota yang selama ini mendukungnya.

“Satu hal yang pasti, sifat humanis, humoris dan humble nya personil Pasukan Koops Habema sehingga sangat dekat dengan masyarakat Papua, lambat laun membuka mata dan menarik simpatik Anggota OPM,” ujar Lucky.

“Apalagi personil kita senantiasa ikut aktif dalam berbagai kegiatan masyarakat, mulai dari upacara adat, pernikahan, pembangunan sarana-prasarana umum, hingga menjadi guru sekolah bagi anak-anak Papua. Bahkan hal-hal kecil sekalipun, masyarakat yang meminta rambutnya di cukur, juga dilayani dengan baik dan senang hati oleh Koops Habema,” pungkas Lucky.