ChatGPT Capai Pendapatan Fantastis 2 Miliar Dolar AS dalam Dua Tahun
- ANTARA
Tangerang – Aplikasi seluler ChatGPT besutan OpenAI berhasil mencatat pendapatan luar biasa senilai 2 miliar dolar AS (sekitar Rp32,3 triliun) selama lebih dari dua tahun sejak peluncurannya pada Mei 2023. Data ini diperoleh dari platform analisis Appfigures, seperti dilaporkan TechCrunch, Jumat (15/8). Angka tersebut diperkirakan 30 kali lebih tinggi dibanding total pengeluaran pengguna pesaing ChatGPT seperti Claude, Copilot, dan Grok.
Selama semester pertama 2025, ChatGPT mencatat pendapatan 1,35 miliar dolar AS, meningkat 673 persen dibanding periode yang sama tahun 2024 yang hanya menghasilkan 174 juta dolar AS. Rata-rata, aplikasi ini menghasilkan hampir 193 juta dolar AS setiap bulan, jauh melampaui Grok yang hanya meraih sekitar 25,6 juta dolar AS dalam periode Januari–Juli 2025.
Dari sisi unduhan, ChatGPT telah diinstal sekitar 690 juta kali secara global, sementara Grok hanya 39,5 juta kali. Rata-rata unduhan bulanan ChatGPT mencapai 45 juta kali sepanjang Januari–Juli 2025, meningkat 180 persen dibanding 16 juta unduhan pada periode yang sama tahun 2024. Secara keseluruhan, hingga pertengahan 2025, aplikasi ini telah diunduh 318 juta kali, 2,8 kali lebih banyak dibandingkan 113 juta unduhan pada periode sebelumnya.
India menjadi pasar terbesar dengan kontribusi 13,7 persen dari total unduhan, disusul Amerika Serikat sebesar 10,3 persen. Dominasi ChatGPT di perangkat seluler ini menunjukkan bahwa pesaing masih harus berjuang keras, meski total pendapatan perusahaan AI juga berasal dari langganan web dan penggunaan API.
Grok dari xAI baru memulai kompetisi di awal 2025, setelah sebelumnya hanya bisa diakses melalui platform X sejak November 2023. Menariknya, Appfigures mencatat pengeluaran global rata-rata per unduhan ChatGPT senilai 2,91 dolar AS, lebih tinggi dibanding Claude (2,55 dolar AS), Grok (0,75 dolar AS), dan Copilot (0,28 dolar AS). Khusus di AS, pengeluaran per unduhan mencapai 10 dolar AS, menjadikan negara ini sebagai pasar utama penghasilan global ChatGPT, disusul Jerman.