Inovasi Bank Sampah Patung Rusa Karawaci: Ubah Sampah Jadi Emas Logam Mulia
- Pemkot Tangerang
VIVA Tangerang – Di tengah meningkatnya jumlah sampah rumah tangga di kawasan padat penduduk, sebuah inovasi unik dan inspiratif hadir dari warga RW 4, Kelurahan Pabuaran Tumpeng, Kecamatan Karawaci, Kota Tangerang. Bank Sampah Patung Rusa, atau yang dikenal juga dengan nama Pabuaran Tumpeng Rukun Saluyu (Patungrusa), berhasil mencuri perhatian lewat program inovatif yang mengubah puing-puing sampah menjadi tabungan logam mulia.
Dibentuk dan dikelola secara swadaya oleh para ibu kader lingkungan setempat, Bank Sampah Patung Rusa telah beroperasi secara konsisten sejak didirikan empat tahun lalu. Dalam perjalanannya, bank sampah ini telah berkembang pesat dan menjadi contoh nyata bagaimana pengelolaan sampah bisa menjadi alat pemberdayaan ekonomi masyarakat.
Dari Sampah Anorganik Jadi Investasi Rumah Tangga
Ketua Bank Sampah Patung Rusa, Sri Amarti, menjelaskan bahwa tujuan awal pendirian bank sampah ini adalah untuk menjaga kebersihan dan mengurangi tumpukan sampah di lingkungan perumahan warga. Namun seiring berjalannya waktu, antusiasme masyarakat membuat bank sampah ini tumbuh menjadi sarana ekonomi alternatif.
Kini, Bank Sampah Patung Rusa mampu mengumpulkan 700–800 kilogram sampah anorganik setiap bulan. Sampah-sampah ini kemudian dipilah dan dikirim ke Bank Sampah Induk Cimone. Hasil dari penjualan sampah tersebut dikonversi menjadi beberapa bentuk manfaat bagi warga, mulai dari uang tunai, sembako, hingga tabungan logam mulia yang bisa dicairkan setahun sekali.
“Awalnya hanya untuk menjaga lingkungan agar tidak kumuh, tapi sekarang sudah bisa bantu ekonomi keluarga. Biasanya pencairan tabungan dilakukan menjelang bulan puasa, agar bisa dipakai untuk kebutuhan rumah tangga atau investasi kecil,” kata Sri dilansir laman resmi Pemkot Tangerang, Kamis 7 Agustus 2025.
100 Nasabah Aktif dan Kolaborasi dengan 13 Sekolah
Saat ini, Bank Sampah Patung Rusa memiliki sekitar 100 nasabah aktif yang rutin menyetor sampah rumah tangga anorganik setiap minggu, seperti kardus bekas, botol plastik, kaleng, hingga besi tua.
Tak hanya melibatkan warga, bank sampah ini juga bermitra dengan 13 sekolah di sekitar lingkungan. Kolaborasi ini tidak hanya mengajarkan pentingnya memilah dan mendaur ulang sampah sejak dini, tetapi juga memperkuat budaya peduli lingkungan di kalangan pelajar.
“Kami selalu mengajak masyarakat ikut berpartisipasi. Bahkan kami rutin adakan doorprize untuk menarik minat warga agar tidak malas memilah dan mengumpulkan sampah,” ujar Sri. Menurutnya, meskipun hadiah yang diberikan tidak besar, insentif tersebut cukup efektif mendorong keterlibatan warga.
Kampanye Lingkungan yang Berkelanjutan
Upaya Bank Sampah Patung Rusa tidak berhenti pada pengumpulan sampah semata. Tim pengelola juga aktif melakukan kampanye dan sosialisasi rutin untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pengelolaan sampah berkelanjutan.
“Kami ingin bank sampah ini menjangkau RW lain. Buktinya, kami sudah menerima beberapa penghargaan atas konsistensi dan inovasi yang kami lakukan,” tambah Bambang Supriyatno, Ketua RW 4 Pabuaran Tumpeng.
Solusi Lingkungan Sekaligus Pemberdayaan Ekonomi
Inovasi Bank Sampah Patung Rusa di Karawaci adalah bukti nyata bahwa pengelolaan sampah yang baik dapat memberikan dampak positif, tidak hanya bagi lingkungan tetapi juga bagi ekonomi keluarga. Program seperti ini diharapkan bisa direplikasi di wilayah lain, terutama di kawasan perkotaan dengan kepadatan penduduk yang tinggi.
Dengan sistem tabungan logam mulia dan insentif lain yang diberikan kepada masyarakat, bank sampah ini tidak hanya mendorong partisipasi aktif warga, tapi juga membuka peluang investasi masa depan dari hal sederhana: mengelola sampah rumah tangga.