Mengapa Bisnis Butuh Musuh: Strategi “Villain Marketing” yang Menggugah

Ilustrasi Bisnis.
Sumber :
  • VIVA

Misalnya, sebuah brand makanan sehat bisa memosisikan dirinya melawan industri fast food yang sarat pengawet. Atau brand lokal bisa mengambil sikap melawan dominasi produk luar negeri dengan mengangkat isu keberlanjutan dan ekonomi rakyat.

Strategi Emosional yang Efektif

Jasa Hapus Jejak Digital: Bisnis 'Bersih-Bersih' Dunia Maya

Villain marketing bekerja karena emosi manusia cenderung terikat pada konflik. Ketika sebuah brand mengajak pelanggan untuk berdiri bersama dalam “perjuangan” melawan sesuatu, hubungan yang terbentuk jauh lebih kuat daripada sekadar hubungan transaksi jual beli.

Pelanggan tidak lagi hanya membeli produk, tapi merasa menjadi bagian dari misi. Mereka ingin membantu “pahlawan” mengalahkan “musuh”. Ini membuat loyalitas terhadap brand semakin tinggi.

Hati-Hati dalam Eksekusi

Bisnis Sewa Barang Aneh: Dari Mesin Tik Sampai Walkman

Meski powerful, strategi ini juga memiliki risiko. Jika tidak dilakukan dengan bijak, villain marketing bisa terlihat menyerang, arogan, atau justru menimbulkan backlash. Pastikan musuh yang Anda pilih bersifat ideologis atau konseptual, bukan menyerang pihak tertentu secara personal.

Hindari menyebut nama kompetitor secara langsung, kecuali Anda yakin bisa mengelola dampaknya dengan baik. Yang terpenting, tetap fokus pada solusi dan nilai positif yang Anda tawarkan.

Halaman Selanjutnya
img_title
Modal dan Keuntungan Bisnis Kafe Khusus Introvert: Tempat Nongkrong Tanpa Bicara