Kecanduan Aplikasi Dating: Sisi Gelap Swiping Kanan Kiri

Ilustrasi aplikasi dating (freepik.com)
Sumber :
  • Freepik

Tangerang – Di era digital, menemukan pasangan lewat aplikasi kencan online bukan hal baru. Tinder, Bumble, Tantan, hingga OKCupid seolah jadi ‘teman’ banyak orang yang ingin membuka peluang hubungan baru. Sayangnya, di balik kemudahan menemukan jodoh hanya dengan swiping kanan kiri, ada sisi gelap yang jarang dibicarakan: kecanduan aplikasi dating.


Kenapa Orang Bisa Kecanduan Swiping?

Tato dan Piercing: Ekspresi Diri atau Self-Harm Terselubung?

Aplikasi kencan dirancang dengan algoritma yang membuat penggunanya betah berlama-lama. Tiap kali mendapat ‘match’ atau kecocokan, otak akan memproduksi hormon dopamin, sama seperti saat seseorang mendapat ‘like’ di media sosial.

Perasaan senang dan puas itulah yang membuat pengguna terus swiping demi sensasi ‘reward’ instan. Bahkan tak sedikit orang menghabiskan waktu berjam-jam, hanya untuk mendapatkan validasi diri dari orang asing.


Tanda-Tanda Anda Kecanduan Aplikasi Dating

Halaman Selanjutnya
img_title
Fenomena Overthinking Sebelum Tidur, Bagaimana Cara Menghentikannya?