Toxic Positivity dalam Parenting: Ketika Terlalu Optimis Justru Merusak Emosi Anak
Rabu, 23 Juli 2025 - 21:05 WIB
Sumber :
- VIVA
Pentingnya Validasi Emosi
Salah satu kunci untuk menghindari toxic positivity dalam parenting adalah dengan memberikan validasi emosi. Ini artinya, orang tua mengakui perasaan anak—apapun itu—tanpa langsung buru-buru memberi solusi atau menenangkan secara paksa.
Contoh validasi emosi:
-
“Ibu paham kamu kecewa karena tidak menang.”
“Wajar kalau kamu marah, itu hal yang berat.”
-
“Kamu boleh menangis, itu tidak apa-apa.”
Dengan begitu, anak belajar bahwa semua perasaan itu sah dan tidak harus ditekan atau disembunyikan.
Cara Menerapkan Positivity yang Sehat
Optimisme tetap penting, namun harus dilakukan secara seimbang dan realistis. Berikut beberapa cara menerapkan sikap positif yang sehat dalam parenting:
Halaman Selanjutnya
Ajak anak mengenali perasaannya: Gunakan kalimat seperti “Kamu sedang sedih, ya? Mau cerita ke Ibu?”Tawarkan dukungan, bukan tekanan: “Kalau kamu butuh waktu sendiri atau mau dipeluk, Ibu ada di sini.”Arahkan tanpa memaksa: Setelah validasi, bantu anak melihat sisi baik tanpa mengabaikan perasaan: “Memang menyakitkan kalah, tapi kamu sudah berani mencoba. Itu hebat.”