Ternyata Asal Mula Kata Bajingan Punya Arti yang Baik. Ini Penjelasannya!
- iStock
Tangerang – "Bajingan"!? Kata ini sering kali diucap sebagai makian, karena konotasi kata ini begitu negatif. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata "bajingan" dimaknai penjahat; pencopet; kurang ajar (kata makian).
Ternyata, "bajingan" jadi salah satu kata yang mengalami pergeseran makna. Berdasarkan sejarahnya, kata ini justru punya makna yang positif. Bahasa ini merupakan produk dari budaya masyarakat. Kata "bajingan" ini termasuk produk budaya dari masyarakat Jawa.
Dikutip dari berbagai sumber, bajingan dulunya eksis digunakan untuk menyebut kusir gerobak sapi. Saat itu, gerobak sapi menjadi transportasi umum yang telah ada sejak era kekuasaan Mataram Islam pada abad ke-16 Masehi.
Bajingan merupakan suatu profesi kusir gerobak sapi, sekaligus warisan kearifan lokal masyarakat. Bahkan, bajingan adalah moda transportasi paling disukai para masa kerajaan Mataram Islam.
Bajingan kerap digunakan untuk menarik hasil panen yang dihasilkan oleh masyarakat Mataram. Terlebih pada masa pemerintahan Hindia-Belanda, masyarakat pribumi tidak dapat menaiki transportasi mewah sebagaimana para pejabat Eropa.
Mereka hanya dapat menunggangi bajingan untuk mobilitas sehari-hari, itu pun bagi masyarakat pribumi dengan ekonomi menengah ke atas. Sosok bajingan semakin mulia saat era perang gerilya dimulai di Yogyakarta.
Para bajingan kerap dimanfaatkan untuk menyelundupkan para pejuang dan senjata di gerobaknya. Asal-usul kata bajingan bermakna negatif bermula dari sini. Bajingan yang memanfaatkan tenaga sapi ataupun kerbau ini kerap terlambat menjemput para pelanggannya.