Kenapa Tubuh Merasa Tak Nyaman saat Berada di Pesawat? Ini Penjelasan dan Solusinya

Ilustrasi naik pesawat (freepik.com)
Sumber :
  • Freepik

Tangerang – Berada di dalam pesawat, terutama untuk penerbangan jarak jauh lebih dari enam jam, memaksa tubuh manusia yang terbiasa beraktivitas di darat untuk beradaptasi dengan lingkungan yang berbeda. Menurut dr. M.D. Daniel Hadinoto, Konsultan Kedokteran Perjalanan sekaligus Spesialis Kedokteran Penerbangan, kondisi ini sering memicu rasa tidak nyaman yang perlu diantisipasi.

Tips Ahli Atasi Kecemasan saat Naik Pesawat, Terbang Jadi Lebih Nyaman

Salah satu penyebabnya adalah perbedaan tekanan udara di kabin. Meskipun sistem pesawat dirancang agar tekanannya mendekati atmosfer di darat, kenyataannya tekanan tetap lebih tinggi saat berada di ketinggian. Hal ini bisa memengaruhi rongga tubuh, menimbulkan sakit telinga, rasa penuh di kepala, hingga mual. Kondisi ini biasanya paling terasa saat pesawat lepas landas atau mendarat.

Untuk mengatasinya, dr. Daniel menyarankan melakukan gerakan mengunyah atau menelan. Mengisap permen juga efektif, terutama untuk anak-anak, karena memicu refleks menelan yang membantu menyesuaikan tekanan di telinga. Meskipun penutup telinga tidak menghilangkan perbedaan tekanan, alat ini tetap berguna untuk mengurangi kebisingan kabin.

5 Hal yang Wajib Dihindari Ibu Hamil demi Kesehatan Ibu dan Janin

Selain itu, calon penumpang sebaiknya dalam kondisi sehat sebelum terbang. Penderita flu dianjurkan menunda penerbangan untuk menghindari ketidaknyamanan dan mencegah penularan pada penumpang lain, mengingat sirkulasi udara di kabin tertutup.

Bagi pasien pasca operasi membran telinga, disarankan menunggu setidaknya satu bulan sebelum kembali terbang. Sementara pasien pascastroke baru diperbolehkan naik pesawat setelah 14–28 hari, atau sesuai persetujuan dokter.

Pakar Ungkap Kunci Kebugaran: Latihan Keras Perlu Didukung Gizi Seimbang

Untuk ibu hamil, penerbangan sebaiknya dilakukan sebelum minggu ke-34 kehamilan. Trimester kedua dianggap waktu paling aman untuk bepergian, baik untuk perjalanan pribadi maupun keperluan medis seperti persalinan di lokasi tertentu.

Dengan memahami perubahan kondisi tubuh saat terbang dan menerapkan tips dari pakar, penumpang bisa menikmati perjalanan udara dengan lebih aman dan nyaman.