Tidak Semua Bisa! Ini Cara Menjadi Bos Tanpa Bersikap 'Bossy'
- iStock
Tangerang – "Bossy' adalah salah satu sifat paling umum dari bos yang buruk dan dapat membuat karyawan yang paling setia pun memutuskan berhenti bekerja. Atasan seperti ini sering 'memerintah' seolah-olah melibatkan pembicaraan pada karyawan, mengeluarkan perintah namun tidak membiarkan bawahannya berpendapat dalam mengambil keputusan.
Terkadang sosok atasan seperti ini tetap dibutuhkan untuk memastikan semua target dan tugas terselesaikan. Tapi, bagaimana caranya supaya tidak terkesan terlalu 'bossy'? Ini 5 hal yang bisa dilakukan seperti dilansir dari timesofindia :
1. Menetapkan tujuan dan target
Para atasan bisa mencapai banyak hal jika memiliki target dan tujuan yang jelas. Target dan tujuan ini kemudian diskusikan bersama karyawan, maka secara tidak langsung mereka mengambil peran sebagai pemimpin.
2. Berpikir sistematis
Seorang pemimpin yang baik adalah mereka yang belajar mengumpulkan dan menyusun data yang diperlukan, menganalis sebab situasi dan mengusulkan tindakan berdasarkan analisis tersebut. Cara kepemimpinan ini bisa membantu karyawan lebih fokus mengajukan pertanyaan yang sesuai, untuk membuat analisis sehingga tim bisa fokus menyelesaikan masalah.
3. Belajar dari pengalaman
Sebelum menjadi pemimpin, pasti pernah mengalami menjadi bawahan, pahami perasaan itu dalam mengambil dan membuat keputusan. 'Dorong' para bawahan agar mau terlibat menyelesaikan masalah, tanpa memaksa mereka.
4. Ikut terlibat dalam tugas
Seorang pemimpin tidak akan sungkan membantu rekannya yang kesulitan, misalnya membantu menulis daftar tugas yang harus dikerjakan secara kelompok atau individu. Bisa juga pemimpin memikirkan bagaimana caranya tugas dibuat lebh menantang, sehingga rekan yang pendiam sekalipun akan tertarik ambil bagian dari proyek atau masalah yang sedang ditangani.
5. Merespon atau memberikan tanggapan
Jangan pernah lupa mengapresiasi para karyawan yang menjadi bawahan. Bimbing juga mereka untuk membantu meningkatkan kinerja perusahaan. Tanya kepada mereka apa kesulitan yang dirasakan, lalu minta kepada mereka saran untuk diperbaiki agar bisa memberikan keputusan yang bijaksana untuk meminimalkan kesalahan.