Jangan Anggap Remeh! Ini Bahaya Tidak Mengganti Bantal

Ilustrasi tidur (freepik.com)
Sumber :
  • Freepik

VIVA Tangerang – Tahukah kamu bahwa bantal yang setiap malam menemani tidur ternyata memiliki masa kedaluwarsa? Banyak orang mungkin belum menyadarinya, padahal bantal yang digunakan terlalu lama tanpa perawatan bisa menjadi sumber berbagai masalah kesehatan, mulai dari gangguan kulit, alergi, hingga masalah pernapasan serius.

Posisi Tidur Ini Ternyata Diam-Diam Bikin Kulit Cepat Keriput

Dilansir dari Hindustan Times pada Minggu (5/10), Dr. Manan Vora, seorang ahli bedah ortopedi sekaligus pendiri NutriByte Wellness, menjelaskan bahwa bantal memang sewajarnya memiliki batas waktu penggunaan. Hal ini karena bantal bersentuhan langsung dengan wajah dan mulut selama delapan hingga sepuluh jam setiap hari. Selama itu pula, berbagai zat dari tubuh menempel di permukaan bantal tanpa kita sadari.

Menurut Dr. Vora, bantal menjadi tempat berkumpulnya sel kulit mati, air liur, minyak tubuh, hingga tungau debu. Jika tidak dibersihkan atau diganti secara berkala, semua kotoran tersebut bisa memicu munculnya jerawat, alergi, iritasi kulit, bahkan dalam kasus tertentu, menyebabkan infeksi paru-paru yang fatal. Ia menegaskan bahwa seseorang yang terus-menerus menggunakan bantal kotor dalam waktu lama berisiko tinggi mengalami gangguan kesehatan serius.

Peneliti Ungkap Kesalahan Umum saat Pilih Suplemen Vitamin D

Selain faktor kebersihan, umur bantal juga dipengaruhi oleh bahan pembuatnya. Beberapa jenis bantal, seperti yang terbuat dari poliester, hanya bertahan antara enam bulan hingga dua tahun. Sementara itu, bantal dari bahan bulu dapat digunakan hingga tiga tahun, dan bantal busa memori memiliki daya tahan dua hingga tiga tahun. Untuk bahan lateks, masa pakainya bisa mencapai empat tahun, sedangkan bantal dari kulit gandum atau buckwheat dikenal paling awet, yakni hingga lima tahun.

Seiring berjalannya waktu, bahan bantal terutama yang terbuat dari busa poliuretan akan mengalami penguraian alami. Proses ini bisa menyebabkan pelepasan senyawa organik yang dapat mengganggu saluran pernapasan. Karena itu, mengganti bantal secara rutin bukan hanya soal kenyamanan tidur, tetapi juga penting untuk menjaga kesehatan jangka panjang.

Ilmuwan Temukan Rahasia Unik: Semut Bisa Ubah Susu Jadi Yogurt Alami

Dr. Vora juga mengingatkan bahwa bantal adalah benda yang paling dekat dengan tubuh kita setiap hari, bahkan lebih sering bersentuhan daripada ponsel atau pakaian. Maka dari itu, penting untuk memperhatikan kapan waktu yang tepat untuk mengganti bantal. Biasanya, tanda-tanda bantal sudah tidak layak pakai adalah ketika bentuknya berubah, daya topangnya melemah, muncul bau tidak sedap, terasa lembap, atau menimbulkan rasa gatal saat digunakan.

Untuk menjaga bantal tetap bersih, sebaiknya sarung bantal dicuci secara rutin dan bantal dijemur di bawah sinar matahari. Cara sederhana ini dapat membantu membunuh tungau debu serta bakteri yang menumpuk, sehingga tidur menjadi lebih nyaman dan berkualitas.

Pada akhirnya, mengganti bantal secara berkala bukan sekadar urusan kebersihan, tetapi juga investasi kecil untuk kesehatan kulit, paru-paru, dan kualitas tidur yang lebih baik.