Mengasuh Anak Tanpa Perintah: Menerapkan Gaya Parenting Demokratis
-
Merasa tidak punya kendali atas hidupnya.
Tidak belajar mengambil inisiatif.
-
Suka memberontak diam-diam.
Dengan mengurangi pola perintah dan menggantinya dengan arahan dan diskusi, orang tua membantu anak memahami alasan di balik suatu aturan, bukan sekadar patuh.
Contoh Situasi Parenting Demokratis
-
Menentukan Menu Makan
Daripada memaksa anak makan sayur tertentu, beri dua pilihan: “Mau brokoli atau bayam hari ini?” Anak tetap makan sayur, tapi merasa punya andil. Aturan Bermain Gadget
Diskusikan batas waktu screen time. Tanyakan pendapat anak, lalu sepakati jamnya bersama.Konflik dengan Teman
Alih-alih memarahi atau langsung menilai, ajak anak menceritakan versinya. Diskusikan bagaimana sebaiknya bersikap.
Tips Menerapkan Parenting Demokratis
Biasakan Mendengar
Jangan potong cerita anak meski terdengar sepele. Tahan keinginan langsung membetulkan atau menasehati.Gunakan Kalimat Afirmasi
Ganti kalimat perintah keras dengan kalimat ajakan. Misalnya: “Sekarang waktunya membereskan mainan, yuk kita kerjakan bareng.”Berikan Pilihan
Pilihan membuat anak merasa punya kontrol. Pilihannya tidak harus banyak, yang penting jelas.Tegas tetapi Fleksibel
Demokratis bukan berarti semua keinginan anak diikuti. Orang tua tetap jadi penentu batas.