Jumlah Korban Agresi Israel di Gaza Tembus 58 Ribu Jiwa, Situasi Kian Memprihatinkan

Warga Palestina di Gaza.
Sumber :
  • VIVA

Tangerang – Jumlah korban jiwa akibat serangan militer Israel di Jalur Gaza sejak Oktober 2023 terus bertambah. Berdasarkan laporan terbaru dari Kementerian Kesehatan Gaza pada Minggu (13/7), total warga Palestina yang tewas telah mencapai 58.026 orang.

Kapal Freedom Flotilla “Handala” Kembali Coba Tembus Blokade Israel untuk Bantu Gaza

Dalam 24 jam terakhir saja, tercatat 139 jenazah dievakuasi dari puing-puing bangunan ke berbagai rumah sakit di Gaza. Sementara itu, korban luka yang baru dilaporkan sebanyak 425 orang, sehingga total korban cedera akibat agresi Israel kini menembus angka 138.520 orang.

Pihak Kementerian Kesehatan Gaza mengungkapkan masih banyak warga sipil yang terjebak di bawah reruntuhan bangunan maupun di jalanan, karena tim penyelamat kesulitan menjangkau lokasi akibat kondisi keamanan yang tidak mendukung.

Mahmoud Abbas Tegaskan Hamas Harus Serahkan Senjata ke Otoritas Palestina

Tragisnya, sejumlah warga Palestina dilaporkan meregang nyawa saat berusaha mengakses bantuan kemanusiaan. Dalam sehari terakhir, sedikitnya 28 orang tewas dan lebih dari 180 lainnya mengalami luka-luka ketika mencoba mendapatkan pasokan bantuan.

Sejak 27 Mei lalu, total korban jiwa yang gugur saat berburu bantuan mencapai 833 orang, dengan lebih dari 5.432 warga luka-luka. Situasi ini semakin memicu keprihatinan dunia internasional terhadap krisis kemanusiaan di Gaza yang kian parah.

Intelijen Korsel Beberkan Korea Utara Kirim 12 Juta Peluru Artileri ke Rusia

Serangan terbaru pasukan Israel yang kembali dilancarkan pada 18 Maret 2025 telah merenggut setidaknya 7.450 korban jiwa dan melukai 26.479 orang. Serangan ini memecah kesepakatan gencatan senjata dan pertukaran tahanan yang sempat menghentikan pertempuran sejak Januari 2025 lalu.

Atas tindakan brutal tersebut, Mahkamah Pidana Internasional (ICC) pada November 2024 telah resmi mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, dan mantan pejabat pertahanan Yoav Gallant atas dugaan kejahatan perang dan pelanggaran HAM berat di Gaza.

Halaman Selanjutnya
img_title