Hamas dan Jihad Islam Tegaskan Syarat Utama Perdamaian dengan Israel

Pasukan Elite Hamas Brigade Al-Qassam
Sumber :
  • VIVA

Tangerang – Kelompok perlawanan Palestina, Hamas dan Jihad Islam, menegaskan bahwa jalannya perundingan dengan Israel harus menghasilkan kesepakatan yang benar-benar mengakhiri konflik di Gaza. Dalam pernyataan resmi pada Minggu, kedua pihak menuntut penarikan total pasukan Israel, pembukaan kembali semua perbatasan, dan rekonstruksi penuh wilayah Gaza yang hancur akibat perang.

Tragis, 798 Warga Palestina Tewas Saat Antre Bantuan di Gaza Sejak Mei 2025

Hal ini diungkapkan usai pertemuan delegasi Hamas dan Jihad Islam di lokasi yang dirahasiakan. Mereka juga menyoroti perkembangan terbaru perundingan yang kini berlangsung di Doha, Qatar, dengan mediasi dari Qatar, Mesir, dan Amerika Serikat. Kedua kelompok memperingatkan bahwa solusi damai harus mengakhiri blokade yang menimbulkan krisis kemanusiaan parah, termasuk tudingan genosida, kelaparan, hingga pembantaian warga sipil.

Dalam diskusi tersebut, Hamas dan Jihad Islam turut membahas respon Israel atas usulan mediasi terbaru terkait gencatan senjata. Mereka sepakat menyusun strategi untuk menghadapi sikap Israel yang dinilai masih keras kepala.

Kekerasan Meningkat, Palestina Desak Dunia Hentikan Teror Pemukim Ilegal Israel di Tepi Barat

Sebelumnya, Hamas sempat menyetujui pembebasan 10 warga Israel yang masih menjadi sandera, sebagai bentuk kompromi demi mendorong tercapainya kesepakatan gencatan senjata dan pertukaran tahanan. Namun, pemerintah Israel hingga kini masih bersikeras mempertahankan beberapa poin penting, termasuk pembangunan zona penyangga di Rafah dengan lebar 2-3 kilometer, serta 1-2 kilometer di wilayah perbatasan Gaza.

Sementara itu, mediator internasional terus berupaya menjembatani perbedaan agar konflik di Gaza bisa segera berakhir. Hamas menekankan bahwa rekonstruksi wilayah, jaminan kebebasan pergerakan warga, dan penarikan penuh pasukan pendudukan Israel adalah langkah krusial untuk menciptakan perdamaian berkelanjutan.

Macron Kecam Tarif 30 Persen dari AS, Desak Uni Eropa Siapkan Langkah Balasan

Situasi di Gaza sendiri kian genting, dengan jutaan warga sipil terjebak di tengah krisis pangan, kerusakan infrastruktur, dan penutupan jalur masuk bantuan kemanusiaan. Masyarakat internasional pun mendesak agar perundingan menghasilkan kesepakatan yang adil dan menghentikan penderitaan warga Gaza.

Dalam konteks ini, Hamas dan Jihad Islam berharap dukungan dunia terus mengalir agar solusi damai tidak hanya menjadi wacana, tetapi benar-benar terealisasi demi mewujudkan Gaza yang merdeka dan damai.