Presiden Iran Masoud Pezeshkian Terluka Akibat Serangan Rudal Israel, Begini Kronologinya

Presiden Iran Masoud Pezeshkian. ANTARA/Anadolu
Sumber :
  • ANTARA/Anadolu

Tangerang – Kabar terbaru datang dari Teheran, Iran. Presiden Iran, Masoud Pezeshkian, dilaporkan mengalami luka ringan dalam serangan rudal yang dilancarkan oleh Israel ke ibu kota Teheran pada 16 Juni lalu. Informasi ini diungkapkan oleh kantor berita Fars pada Sabtu, 12 Juli.

Puluhan Anggota Parlemen Inggris Desak Pemerintah Segera Akui Negara Palestina

Menurut laporan tersebut, Presiden Pezeshkian bersama beberapa pejabat tinggi lainnya tengah mengikuti rapat Dewan Keamanan Nasional Tertinggi di salah satu gedung pemerintahan. Saat proses evakuasi, Presiden Pezeshkian disebut mengalami cedera ringan di bagian kaki akibat dampak serangan.

Serangan yang menargetkan lokasi strategis di Teheran ini disebut-sebut memiliki pola yang mirip dengan operasi militer Israel yang menewaskan Sekretaris Jenderal Hizbullah, Hassan Nasrallah, pada September 2024 lalu. Saat itu, markas gerakan Syiah Lebanon tersebut dihantam rudal di kawasan selatan Beirut.

Rencana 2.339 Permukiman Ilegal Israel Ancam Masa Depan Desa-Desa Palestina di Tepi Barat

Dalam penyerangan terbaru ini, militer Israel dilaporkan meluncurkan enam bom atau rudal ke arah pintu masuk dan keluar gedung rapat. Taktik ini diduga sengaja dilakukan untuk menutup akses evakuasi serta memutus suplai udara di dalam bangunan.

Walau aliran listrik sempat terputus akibat gempuran rudal, para pejabat senior Iran berhasil diselamatkan melalui jalur darurat yang telah dipersiapkan sebelumnya. Keberhasilan serangan yang begitu presisi memunculkan dugaan adanya kebocoran informasi internal atau kemungkinan keterlibatan mata-mata, sebagaimana disampaikan Fars.

Hamas Klaim Serangan Terbaru terhadap Tentara Israel di Gaza Selatan

Situasi memanas sejak Israel meluncurkan serangan udara ke Iran pada 13 Juni, dengan alasan Iran diduga memiliki program nuklir militer rahasia. Tuduhan tersebut langsung dibantah oleh pihak Teheran, yang kemudian membalas serangan Israel dengan rudal. Saling tembak rudal antara kedua negara berlangsung sengit hingga 12 hari lamanya.

Konflik pun semakin meluas saat Amerika Serikat ikut turun tangan dengan menggempur fasilitas nuklir Iran pada 22 Juni. Teheran merespons cepat dengan menembakkan rudal balistik ke pangkalan militer AS di Al Udeid, Qatar.

Halaman Selanjutnya
img_title