Nauru: Negara Kecil yang Pernah Kaya Raya, Kini Jatuh Miskin dan Bergantung Bantuan
- VIVA
Sayangnya, kekayaan mendadak itu tidak diimbangi dengan perencanaan jangka panjang dan kebijakan fiskal yang bijak. Dana kekayaan negara banyak dihambur-hamburkan untuk investasi spekulatif, proyek mercusuar, dan gaya hidup mewah.
Pemerintah Nauru membeli hotel-hotel di Australia, maskapai penerbangan, bahkan mendanai produksi pertunjukan musikal. Banyak aset yang dibeli ternyata merugi atau gagal dikelola.
Ketika cadangan fosfat mulai menipis dan harga komoditas jatuh, krisis ekonomi pun tak terhindarkan. Nauru mendadak miskin. Infrastruktur mulai rusak, sistem pelayanan publik ambruk, dan negara kehabisan sumber pemasukan.
Dari Negara Kaya Menjadi Pengemis Internasional
Dalam kondisi terpuruk, Nauru bahkan sempat menjual hak pengakuan diplomatik kepada Taiwan dan Tiongkok secara bergantian demi menerima bantuan finansial.
Negara ini juga sempat terkenal karena menjadi “penjara lepas pantai” Australia, dengan menerima uang kompensasi untuk menampung para pencari suaka yang dideportasi dari Australia.
Menurut berbagai laporan internasional, angka pengangguran di Nauru sangat tinggi, kualitas kesehatan dan pendidikan anjlok, dan lebih dari separuh penduduknya mengalami obesitas karena gaya hidup pasif dan konsumsi makanan instan yang dulunya jadi simbol kemewahan.