Presiden Nepal Mundur di Tengah Gelombang Protes “Revolusi Gen Z”

Aksi yang menentang pelarangan media sosial oleh pemerintah Nepal
Sumber :
  • ANTARA

VIVA Tangerang Situasi politik Nepal semakin memanas setelah Presiden Ram Chandra Paudel resmi mengundurkan diri di tengah kerusuhan besar yang melanda negara tersebut, Selasa (9/9). Menurut laporan India Today, surat pengunduran diri Paudel muncul di tengah gelombang protes yang terus meluas.

Daftar Negara yang Lolos ke Piala Dunia 2026

Dalam sebuah pernyataan, kelompok perusuh mengklaim bahwa kini Nepal berada di bawah kendali mereka. Mereka juga menyerukan pembentukan pemerintahan sipil baru yang dipimpin tokoh netral dan diterima secara universal, serta mendesak penyelenggaraan pemilu secepatnya.

Kerusuhan ini memicu berbagai insiden serius, termasuk kaburnya sedikitnya 1.500 narapidana dari penjara Nakkhu di Lalitpur. Media lokal juga melaporkan adanya penembakan di markas besar Kepolisian Nepal.

Israel Akui Serangan di Doha Targetkan Pemimpin Hamas

Aksi protes yang digerakkan oleh generasi muda, yang dijuluki media sebagai “Revolusi Gen Z”, pertama kali pecah di Kathmandu pada Senin (8/9) dan dengan cepat menyebar ke kota-kota besar lainnya.

Bentrokan antara massa dan aparat menyebabkan 19 orang tewas serta ratusan lainnya terluka. Pemerintah sempat memblokir sejumlah media sosial populer yang tidak terdaftar secara resmi, namun pemblokiran itu akhirnya dicabut setelah mendapat tekanan dari para demonstran.

Israel Ancam Perluas Serangan Udara ke Gaza, Krisis Kemanusiaan Makin Parah

Situasi semakin kacau setelah para pengunjuk rasa berhasil menerobos gedung parlemen. Aparat keamanan merespons dengan menembakkan gas air mata, meriam air, bahkan peluru tajam, sehingga banyak demonstran mengalami luka serius.

Sebagai langkah darurat, pemerintah di Kathmandu memberlakukan jam malam di sejumlah distrik untuk meredam eskalasi konflik.