Layanan Kesehatan Gaza Lumpuh Total: Pasien Terlantar, Rumah Sakit Hancur Akibat Serangan

Ilustrasi Ambulan ruksa di Gaza.
Sumber :
  • VIVA

VIVA Tangerang – Krisis kemanusiaan di Gaza semakin memburuk. Runtuhnya layanan kesehatan di wilayah tersebut memperparah penderitaan para korban luka akibat konflik yang terus berlangsung. Rumah sakit yang hancur, kekurangan tenaga medis, dan minimnya pasokan obat-obatan membuat ribuan pasien terjebak dalam kondisi menyedihkan, bahkan mengancam nyawa mereka.

Pasien Terlantar dan Tanpa Perawatan

Inggris Diam-Diam Susun Rencana Perdamaian Akhiri Konflik Israel-Palestina

Salah satu kisah memilukan datang dari Khader Abu Ajwa, warga Gaza berusia 38 tahun yang terluka dalam serangan di Shuja'iyya. Ia tergeletak di atas tandu berkarat di tenda darurat Rumah Sakit Al-Shifa, menunggu operasi yang kemungkinan besar tidak akan pernah terjadi.

“Kaki saya penuh darah dan hanya diberi obat penghilang rasa sakit. Tidak ada ruang operasi dan dokter pun terbatas,” keluhnya.

Australia Akan Secara Resmi Akui Negara Palestina di Sidang PBB September 2025

Putranya, Mohammed (13), duduk diam menggenggam tangan sang ayah. Mereka menyaksikan pasien lain meninggal di depan mata karena tak kunjung mendapat pertolongan.

Rumah Sakit Al-Ahli Hancur, Puluhan Pasien Dievakuasi

Sebelumnya, Rumah Sakit Al-Ahli Arab juga menjadi sasaran serangan udara Israel pada 13 April 2025. Fasilitas medis itu kini tak lagi beroperasi. Menurut laporan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), 50 pasien telah dipindahkan, sementara 40 lainnya dalam kondisi kritis masih tertahan di lokasi.

Halaman Selanjutnya
img_title
Rusia: Rencana Israel Kuasai Gaza Bisa Perburuk Krisis Kemanusiaan