'Genosida di Gaza Termasuk yang Paling Kejam dalam Sejarah Modern'
- VIVA
VIVA Tangerang – Dunia internasional kembali dikejutkan oleh pernyataan tegas dari Pelapor Khusus PBB untuk Situasi HAM di Wilayah Pendudukan Palestina, Francesca Albanese. Dalam Sidang ke-59 Dewan Hak Asasi Manusia PBB yang digelar di Jenewa, Albanese menyebut gempuran Israel terhadap Jalur Gaza sebagai salah satu bentuk genosida paling brutal dalam sejarah modern.
“Israel bertanggung jawab atas salah satu genosida paling kejam dalam sejarah modern,” tegas Francesca Albanese di hadapan 47 negara anggota Dewan HAM PBB.
Korban di Gaza dan Tepi Barat: Angka yang Terus Meningkat
Menurut Albanese, jumlah korban jiwa dan luka-luka akibat agresi Israel di Gaza telah melampaui 200.000 orang. Namun, angka ini diperkirakan masih jauh dari kenyataan di lapangan.
“Pakar kesehatan memperkirakan jumlah korban sebenarnya jauh lebih tinggi daripada angka resmi yang tersedia,” ujarnya.
Sementara itu, di Tepi Barat, situasi tidak kalah buruk. Albanese mencatat:
-
Hampir 1.000 warga Palestina terbunuh
Sekitar 10.000 orang terluka
10.000 lainnya ditahan, sebagian mengalami penyiksaan
Gelombang pengungsian paksa terbesar sejak 1967
Kritik terhadap Dukungan Global terhadap Israel
Dalam pernyataannya, Albanese juga mengungkapkan kekecewaannya terhadap komunitas internasional, yang menurutnya gagal merespons genosida ini secara adil.
“Saya semula mengira masalahnya adalah ketidaktahuan tentang sejarah Palestina. Tapi saya melihat adanya kedekatan politik, ideologi, dan hubungan strategis dengan Israel yang membuat banyak negara menutup mata,” kata Albanese.
Pernyataan ini mencerminkan frustrasi mendalam atas lemahnya tindakan komunitas internasional terhadap pelanggaran hak asasi manusia yang berlangsung secara terang-terangan dan disiarkan luas di media global.
Kontroversi Politik: AS dan Israel Boikot Sidang Dewan HAM PBB
Menariknya, Amerika Serikat dan Israel telah memutuskan untuk tidak lagi mengikuti Sidang Dewan HAM PBB. Bahkan, menurut laporan The Washington Free Beacon, pemerintahan Presiden AS Donald Trump mengirimkan permintaan resmi ke PBB untuk mencopot Francesca Albanese dari jabatannya, dengan tuduhan "antisemitisme yang ganas dan dukungan terhadap terorisme."
Namun hingga kini, Francesca Albanese tetap menjalankan tugasnya sebagai pelapor khusus, dengan terus menyerukan keadilan bagi rakyat Palestina.
Tentang Dewan HAM PBB
Dewan Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNHRC) adalah badan internasional yang didirikan pada 2006, dengan mandat utama untuk melindungi dan memajukan hak asasi manusia di seluruh dunia. Sidang ke-59 ini berlangsung dari 16 Juni hingga 9 Juli 2025, dengan berbagai agenda penting terkait pelanggaran HAM global, termasuk situasi di Palestina.
Dunia Tak Bisa Lagi Diam
Pernyataan Albanese menjadi pengingat keras bahwa tragedi kemanusiaan di Gaza dan Tepi Barat tidak boleh dilihat sebagai konflik biasa. Ini adalah krisis hak asasi manusia dan genosida yang nyata, yang memerlukan reaksi global yang tegas, bukan kompromi politik.
Dunia dihadapkan pada pilihan moral: membela kemanusiaan, atau membiarkan kekejaman terjadi dalam diam. (Antara)