Eropa Bakal Hadapi Gelombang Panas Lebih Awal dan Lebih Ekstrem Akibat Perubahan Iklim

Ilustrasi Cuasa Panas
Sumber :
  • VIVA

Tak hanya itu, gelombang panas laut di Laut Mediterania barat juga menambah intensitas panas. Suhu permukaan laut tercatat mencapai 27°C pada 30 Juni, dengan anomali harian sebesar 3,7°C, tertinggi dalam sejarah pencatatan untuk bulan apa pun.

Rusia: Sejumlah Negara Siap Suplai Senjata Nuklir ke Iran, Respons terhadap Serangan AS-Israel

“Laut Mediterania merupakan titik panas perubahan iklim. Tahun ini, anomali suhu muncul lebih cepat dan lebih terkonsentrasi, memperburuk dampak gelombang panas, terutama pada malam hari,” tambah Nicolas.

Fenomena ini juga menyebabkan lebih banyak “malam tropis”, yaitu malam ketika suhu tidak turun di bawah 20°C, memperbesar risiko kesehatan bagi masyarakat.

Dampak Global: Perubahan Jet Stream dan Amplifikasi Arktik

Mengenal Sejjil, Rudal Balistik Jarak Menengah Iran yang Kini Digunakan Menggasak Israel

Ilmuwan C3S juga menyoroti fenomena amplifikasi Arktik, di mana berkurangnya salju dan es di wilayah kutub mempercepat pemanasan global. Hal ini turut mengubah pola atmosfer, termasuk arus jet stream yang menjadi lebih berkelok-kelok dan bisa menyebabkan cuaca ekstrem berkepanjangan.

Prediksi Musim Panas 2025: Lebih Panas dan Lebih Kering

C3S memperkirakan bahwa musim panas 2025 akan berlangsung lebih panas dan lebih kering dari biasanya, terutama di wilayah Eropa timur dan tenggara. Peluang terjadinya gelombang panas tambahan juga sangat tinggi.

Halaman Selanjutnya
img_title
Nasib Israel Bakal Ditentukan 2 Minggu ke Depan, Apakah Bakal Dibantu AS Atau Tidak