Mensos Tegaskan Sekolah Rakyat Jadi Peluang Anak Miskin Raih Masa Depan Cerah
Tangerang – Menteri Sosial Saifullah Yusuf, atau yang akrab disapa Gus Ipul, menegaskan bahwa Program Sekolah Rakyat yang mulai dijalankan hari ini, Senin, hadir sebagai wujud nyata upaya membuka jalan kesetaraan bagi anak-anak bangsa. Program ini digagas untuk menghadirkan peluang yang adil, menumbuhkan solidaritas, dan memutus rantai kemiskinan lewat pendidikan.
“Sekolah Rakyat menghapus sekat kesenjangan sosial. Di sini, kita bangun ruang belajar yang menumbuhkan kebersamaan, bukan persaingan yang timpang,” kata Gus Ipul saat mengunjungi Sekolah Rakyat Menengah Pertama 10 di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin.
Beliau juga menekankan bahwa Sekolah Rakyat mendorong tumbuhnya kecerdasan kolektif, bukan sekadar menonjolkan kecerdasan individu. Dengan semangat gotong royong, program ini merangkul banyak pihak demi mewujudkan sekolah berkualitas untuk anak-anak dari keluarga kurang mampu.
“Kami tidak bisa berjalan sendiri. Ada tim besar, ada dukungan Presiden dengan Instruksi Presiden Nomor 8 Tahun 2025 yang menegaskan ini adalah tugas bersama,” ungkapnya.
Tiga Prinsip Sekolah Rakyat
Gus Ipul memaparkan tiga pilar utama Sekolah Rakyat yang dirumuskan oleh Tim Formatur:
-
Memuliakan Wong Cilik
Sekolah Rakyat hadir untuk menghormati martabat masyarakat kecil yang sering terpinggirkan. Mereka yang masuk kategori miskin ekstrem, anak putus sekolah, hingga yang berpotensi tidak sekolah sama sekali. “Kami ingin mereka merasa dihargai, punya fasilitas belajar yang layak, layanan terbaik, dan rasa percaya diri bahwa mereka setara,” tegas Gus Ipul. Menjangkau yang Terlupakan
Sekolah ini menembus lapisan masyarakat paling rentan yang selama ini sulit terjangkau pembangunan. “Sekolah Rakyat hadir menjangkau yang belum tersentuh. Mereka yang tidak punya kemampuan bersaing pun kini punya kesempatan yang sama,” jelasnya.Membuat yang Mustahil Jadi Mungkin
Lewat Sekolah Rakyat, anak-anak dari keluarga miskin diberi ruang untuk bermimpi lebih tinggi. Harapannya, anak-anak tidak akan terjebak pada nasib yang sama dengan orang tuanya.