Basarnas Siaga Hadapi Dampak Gempa M8,7 Kamchatka Rusia dan Potensi Tsunami di Indonesia
- ANTARA
Tangerang – Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) meningkatkan status siaga penuh sebagai respons terhadap gempa tektonik berkekuatan magnitudo 8,7 yang mengguncang pesisir timur Kamchatka, Rusia, pada Rabu pagi. Gempa tersebut memicu peringatan dini tsunami dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) untuk sejumlah wilayah di Indonesia.
Deputi Operasi Basarnas, Eko Suyatno, menyatakan bahwa seluruh Unit Pelaksana Teknis (UPT) di daerah rawan telah diinstruksikan untuk meningkatkan kesiapsiagaan. Wilayah tersebut mencakup Sulawesi Utara, Maluku Utara, Papua Barat, dan Gorontalo.
“Kami sudah mengaktifkan seluruh kantor SAR yang mungkin terdampak. Tim dan peralatan SAR juga sudah disiapkan untuk mendukung evakuasi jika dibutuhkan,” jelas Eko di Jakarta.
Selain itu, koordinasi intensif dengan dinas teknis daerah terus dilakukan untuk menghadapi potensi dampak dari gempa tersebut. Basarnas memastikan segala bentuk upaya antisipasi telah berjalan sesuai protokol penanggulangan bencana.
BMKG sebelumnya mengeluarkan peringatan waspada tsunami untuk 10 wilayah di Indonesia. Gelombang laut diperkirakan mencapai kurang dari 0,5 meter. Wilayah yang berstatus waspada antara lain:
- Baca Juga :PBNU Bangun Dapur Makan Bergizi Gratis di Purwakarta, Dorong Pemenuhan Gizi Santri Secara Nasional
Kepulauan Talaud (14.52 WITA)
Kota Gorontalo (16.39 WITA)
Halmahera Utara (16.04 WIT)
Manokwari (16.08 WIT)
Raja Ampat (16.18 WIT)
Biak Numfor dan Supiori (16.21 WIT)
Sorong Utara (16.24 WIT)
Jayapura dan Sarmi (16.30 WIT)
BMKG mencatat pusat gempa berada di koordinat 52,51° LU dan 160,26° BT dengan kedalaman 18 km, berasal dari aktivitas subduksi lempeng di Palung Kurile-Kamchatka. Mekanisme patahan naik menjadi penyebab utama guncangan besar tersebut.