IHSG Berpotensi Fluktuatif, Pasar Menanti Data Ekonomi dan Arah Suku Bunga The Fed

Layar digital yang menampilkan pergerakan IHSG di BEI (ANTARA)
Sumber :
  • ANTARA

Sementara itu, Presiden AS Donald Trump mengumumkan kebijakan tarif impor baru terhadap 68 negara mitra dagang dengan kisaran 10–41 persen yang akan diberlakukan mulai 7 Agustus 2025. Kebijakan ini turut menambah ketidakpastian global dan bisa memengaruhi sentimen pasar dalam waktu dekat.

Rizki Faisal: Fenomena Bendera One Piece Jangan Kaburkan Nilai Kebangsaan

Menanggapi perkembangan tersebut, imbal hasil obligasi AS (US 10-year Treasury) turun 13 basis poin menjadi 4,236 persen. Hal ini turut mendorong harga emas ke level lebih tinggi seiring meningkatnya minat terhadap aset safe haven. Di sisi lain, harga minyak mentah melemah karena kekhawatiran akan potensi kenaikan produksi oleh OPEC+ pada bulan September.

Bursa saham global juga mengalami tekanan. Indeks utama di Eropa seperti Euro Stoxx 50, FTSE 100, DAX Jerman, dan CAC Prancis ditutup melemah signifikan pada Jumat (1/8/2025). Hal serupa terjadi di Wall Street, dengan indeks Dow Jones, S&P 500, dan Nasdaq yang kompak ditutup di zona merah.

Titiek Soeharto: Prabowo Beri Abolisi dan Amnesti Setelah Pertimbangan Banyak Hal

Di Asia, pergerakan pasar saham pagi ini terpantau bervariasi. Nikkei Jepang turun tajam 689,82 poin (1,67%) ke 40.111,50, sementara indeks Shanghai, Hang Seng, dan Strait Times mengalami penguatan tipis.