5 Fakta Tentang Ponpes Ambruk di Sidoarjo

Sejumlah petugas mencari korban bangunan mushalla yang ambruk
Sumber :
  • ANTARA

VIVA Tangerang – Insiden ambruknya bangunan Pondok Pesantren Al-Khoziny di Kecamatan Buduran, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, pada Senin sore (29/9), mengejutkan publik. Ratusan santri yang sedang melaksanakan shalat berjamaah di mushalla lantai bawah panik saat bangunan runtuh secara tiba-tiba. Peristiwa ini menimbulkan duka mendalam dan hingga kini proses evakuasi masih terus dilakukan. Berikut lima fakta penting terkait kejadian tersebut.

Presiden Prabowo Pimpin Upacara Hari Kesaktian Pancasila 2025 di Lubang Buaya

Bangunan Ambruk Saat Santri Sedang Shalat

Insiden terjadi sekitar pukul 15.35 WIB. Lebih dari 100 santri tengah melaksanakan shalat berjamaah di mushalla lantai bawah ketika bangunan tiba-tiba berguncang. Seorang santri kelas tujuh bernama Wahid menuturkan, saat rakaat kedua, bagian ujung mushalla ambruk dan merembet ke sisi bangunan lainnya. Beruntung, sebagian santri berhasil menyelamatkan diri.

Viral Video Hujan Es di Jakarta, Ini Penjelasan BMKG

Dugaan Awal: Pondasi Tidak Kuat

Deputi Operasi dan Kesiapsiagaan Basarnas, Edy Prakoso, menjelaskan bahwa laporan awal mengindikasikan pondasi bangunan tidak cukup kuat menahan beban. Akibatnya, bangunan empat lantai itu roboh hingga rata ke lantai dasar. Padahal, sejak pagi hari telah dilakukan kegiatan pengecoran dan baru selesai pada siang hari sebelum insiden terjadi.

Presiden Prabowo: BUMN Diberi Waktu 3 Tahun Berbenah, Jika Tidak Akan Ada “Bersih-bersih”

Renovasi Bangunan Sedang Berlangsung

Bangunan mushalla Ponpes Al-Khoziny diketahui sedang dalam proses renovasi. Renovasi ini bertujuan untuk menambah ruang di lantai tiga agar bisa digunakan sebagai tempat kegiatan belajar santri. Namun, proyek renovasi tersebut diduga turut memicu kelemahan struktur bangunan sehingga runtuh saat digunakan ratusan santri.

Basarnas dan Tim Gabungan Dikerahkan

Setelah laporan masuk, Basarnas Jawa Timur segera mengirimkan tim SAR dengan kemampuan khusus. Mereka bekerja sama dengan petugas gabungan dari berbagai instansi untuk melakukan pencarian dan evakuasi santri yang diduga terjebak di bawah puing-puing. Edy menegaskan, upaya penyelamatan dilakukan secara maksimal dengan dukungan peralatan lengkap dan tenaga terlatih.

Puluhan Ambulans Siaga di Lokasi

Sejak sore hingga malam, puluhan ambulans disiagakan di sekitar lokasi untuk mengevakuasi korban. Belasan santri yang mengalami luka-luka segera dibawa ke RSUD Sidoarjo guna mendapatkan penanganan medis. Hingga Senin malam, petugas masih terus berupaya mengevakuasi santri yang selamat maupun yang terjebak, sementara keluarga korban menunggu dengan penuh harap di sekitar lokasi.